Part 1

24 4 5
                                    

Waktu berjalan sangat cepat. Sampai akhirnya aku lulus dan naik ke sekolah tingkat atas (SMA). Naah inilah masa terindah dalam hidupku. Aku bisa melupakan masa laluku. Si Jago Kandang, kini sudah hidup kembali. Di SMA ini aku menjadi orang yang senang berbaur dengan orang lain. Yaa walaupun masih suka malu-malu siih hehee.

Di sini, aku memiliki banyak teman di berbagai kelas. Karena selain teman kelas, aku juga memiliki teman dari 2 ekstrakulikuler yaitu pramuka dan karawitan. Yaa memang aku hanya anggota biasa. Tapii setidaknya aku bisa aktif di organisasi-organisasi tersebut. Saat ini, aku menjadi orang yang friendly, ya walaupun agak receh dan bucin sih:)

Aku adalah anak MIPA 1, orang-orang sering menyebutnya kelas unggulan. Memang sih, anak-anaknya tuh pinter-pinter, tapi kita gasuka di omong-omongin kelas yang dimanjain, disukai, dibanggain guru atau apapun itu. Kita ngerasa kita itu sama aja kaya kelas lainnya.

Di kelas ini, aku memiliki 7 sahabat yang selalu ada untuk ku. Mereka adalah ladang kerecehanku, kebucinanku, dan tempat curhatku. Mereka adalah Luna, Nisa, Dinda, Ayu, Karin, Dewi, dan Muti. Memang di SMA ini aku mungkin ngerasa sudah dewasa, yaa maksudnya aku sudah mengenal apa itu "Cinta", sebenernya sih dari SD. Memang aku tidak bakat dengan yang namanya percintaan. Setiap aku menyukai seseorang, beberapa hari kemudian pasti saja orang itu sudah memiliki pacar. Dari SD, SMP, sampai SMA pasti saja begitu.
Sikap ku di sekolah, pada saat ini menjadi lebih cuek, apalagii sama yang namanya LAKI-LAKI. Mungkin karena trauma tentang percintaan, jadi aku selalu jutek dengan semua laki-laki.

°°°

Suatu hari..
"Brukkk.."
"Lo, kenapa sihh.. ga liat apa ada orang lewat!?"
"Ehh sorry ra, aku buru-buru. Aku dipanggil pa Raka di ruang guru."
"Ya tapi lo kan punya mata, masa ga liat sih ada orang di depan lo!"
"Iya maaf deh ra, kan aku ga sengaja"

Ya, saat ini sikap ku sangat berubah drastis. Entah ini balas dendam atas sikap masa lalu ku, entah ini pelampiasan dari kisah percintaanku. Yang pasti, Rara yang saat ini adalah 180° dari Rara yang dulu, yaitu anak yang sangat pemalu dan lugu. Tapi sikap keras ini hanya Rara tunjukkan pada laki-laki. Siapapun itu, baik atau buruk mereka.

Saat aku sedang berkumpul bersama sahabat-sahabat ku, aku mencertakan kejadian tadi.
"Gais.. Aku sebel deh, masa tadi ada cowo yang nabrak aku. Emang badan segede gini ga keliatan apa ya?"
"Mungkin dia ngga sengaja Ra, jangan emosi dulu dong" Jawab Karin
"Iya bener tuh kata Ririn, mungkin juga dia sedang terburu-buru" Dewi menyetujui pernyataan Karin.
"Iya siih.. Tadi cowo itu memang terlihat sangat tergesa-gesa, ya tapi kan..."
"Sudaah.. Jangan memperpanjang masalah kecil gini doang Ra, nanti suka looh:)" Nisa memotong pembicaraanku
"Apaan sih Nis, ga mungkin lah aku suka sama dia. Lagian kalian kan tau, aku tuh masih trauma soal percintaan."
"Iya deh, kita ngerti ko. Maafin kita ya ra, kita kan BFF:)" Kata Luna mendinginkan suasana.

Beberapa saat kemudian, datang seorang cowo tampan, tinggi, putih. Yaa, dia adalah cowo yang nabrak aku tadi.
"Hay Ra!"
"Eeloo.. Lo kan yang tadi pagi nabrak gue."
"Iya benar. Aku kesini mau minta maaf sama kamu. Tadi pagi aku buru-buru ditunggu sama Pa Raka di ruang guru untuk membahas acara Camp nanti."
"Ya terserah deh.. Mau bahas kemping, mau lo jungkir balik, mau ngapain juga terserah lo. Tapi sekarang badan gue jadi sakit semua nih. Mangkannya nanti kalo jalan liat-liat dong."
"Iya, sekali lagi aku minta maaf ya Ra"
"Iya deh, kali ini gue maafin. Tapi lain kali hati-hati ya"
"Makasih banyak Ra, lain kali aku bakal lebih hati-hati."

Setelah cowo itu pergi, sahabat-sahabatku langsung pada berkicau.
"Raa, kenapa kamu ketus banget sama dia sih?" Tanya Dinda.
"Ya kan emang dia nya yang salah dan mengundang emosiku naik"
"Ra.. Kamu tau ga cowo itu siapa?" Karin berusaha memberitahuku
"Ngapain juga aku kenal sama dia, ga penting juga"
"Aduuh.. Gini nih kalo punya trauma percintaan, cowo baik dan keren gitu aja di ketus in" Keluh Ayu.
"Raa.. Dia tuh kelas 11 kaka kelas kitaa" Jawab Karin.
"Ya udah sih, kita sama-sama manusia juga"
"Bukan cuma itu Ra, dia juga ketua umum osis looh" Jawab Muti.
"Sudah laah lupakan saja masalah itu" kataku
"Tapi aku ganyangka deh, ko ketum osis bisa sebaik itu ya.. Niat lagi mau minta maaf aja sampe ngedatangin ke kelas. Sweet banget siih" Nisa bucinnya kumat.
"Iya, ga kuat deh. Kalo aku yang jadi Rara, aku pasti langsung maafin dia" Jawab Luna
"Iya bener Na, masa cowo ganteng, tinggi, putih kaya dia di sia-sia in sih, ketum osis lagi. Jadi baper deh aku. Cobaa aja aku yang di gitu in" Dewi mulai Halu.
"Heyy, kalian ko jadi ngelantur gitu sih. Udah jangan dipikirin lagi. Sebentar lagi kan masuk!"


~🌹~

Thanks teman-teman!! Jangan lupa vote yaa gaiss.. Comment selalu terbuka buat kalian.. Tanpa kalian, aku gaada artinya:)
Gimana?? Apa kalian penasaran dengan kalanjutannya?
Tunggu kisah selanjutnya yaa
See you next part gaiss..

360°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang