"Dimana hati tak seiring dengan pemikiran"-Vea
1.Awal dari kisah
Seorang gadis dengan memakai sweter berwarna merah terang dilengkapi hed set yang menggantung di daun telinganya, tengah berjalan menuju halte bis yang biasa ia tumpangi. langit yang mendung ditambahi suasana pagi yang sangat dingin, membuat ia seperti mendalami lagu yang sedang ia putar.
'Kau yang tak pernah hirau kan ku
Tak pernah pedulikan aku yang selalu
Kagumi dirimu ~
Ia memejamkan mata nya, saat hati nya mulai merasakan sesak saat mengingat kenangan nya dulu.
"Stop buat suka sama gue!"
"Kenapa?"
"Gue punya alesan yang kuat lo gak berhak tau, dan lo jauh-jauh dari hidup gue atau sebisanya pergi dan jangan pernah ketemu sama gue!."
"Gue gak bisa maaf"
Berjalan dengan gontai menuju kursi yang terdapat di halte bis ini,ada sebagian orang yang sama menunggu untuk menaiki bis itu. tak lama bis yang ia tunggu telah tiba di depannya, lantas ia pun melangkahkan kakinya menaiki bis.
Arnovea atau bisa di panggil Vea, gadis cantik mempunyai tinggi yang semampai, rambut yang diikat ke atas, berkulit putih bersih, dan tidak lupa ia adalah seorang gadis yang sangat baik hati dan terlebih peduli ke setiap orang. Banyak sekali lelaki yang jatuh cinta terhadap nya.
Tapi,ia masih belum bisa membuka hati yang baru untuk lelaki karna ia masih belum bisa melupakan sosok itu.
Vea pun menduduki kursi di bis, lantas melihat pemandangan di luar jendela yang sangat indah. Ia memejamkan matanya menikmati hembusan angin pagi yang menerpa karena jendela bis nya ia buka.
"Aku suka sama kamu fat" jujur seorang gadis cantik yang tengah memandang lelaki yang sedang berdiam diri di pinggir lapangan.
""Pergi" ujarnya dingin tanpa menolehkan kepalanya.
"Tadi kamu dengerkan aku bilang apa?"
"Udah gue bilang berkali-kali, gue benci sama lo" sambil menolehkan kepalanya ke arah gadis yang tengah diam berdiri di sisi nya.
"Kenapa?" tanya gadis itu dengan berani melihat netra coklat lelaki di depannya.
"Lo gak berhak tau apapun alasannya!."
Kenangan nya dulu masih sempat melewati pikirannya,ia sudah mencoba untuk menghapus nya. tapi tetap saja ia belum berhasil untuk melupakan semuanya.
Entah lah ia hanya ingin sekali melupakan semua kenangan yang amat buruk menurutnya.Ketika ia pertama kalinya jatuh cinta kepada sosok lelaki yang membuat ia rela untuk bangun pagi-pagi tidak seperti biasanya.
"Hai fat" ucap gadis itu dengan riang setelah tiba di depan gerbang sekolah, langsung saja ia mensejajarkan langkahnya dengan lelaki itu.
"Pergi" jawabnya dingin sambil melangkahkan kakinya dengan tergesa tanpa melihat ke arah gadis di belakangnya.
"Ih fathir aku udah bangun pagi-pagi loh buat bisa ketemu sama kamu" ujar nya berteriak sambil melangkahkan kakinya dengan kesal.
Fathir pun berhenti dan tanpa menoleh ia berkata yang membuat Vea hanya bisa diam tidak bisa berbuat apa-apa.
"Lo gak perlu ngelakuin itu, bukan buat gue suka sama lo tapi, gue malah mikir untuk tambah benci sama lo, dan stop buat suka sama gue!"
Untuk pertama kalinya ia menyingkirkan rasa malu nya semenjak ia jatuh cinta terhadap lelaki itu.
"FATHIR AKU SUKA SAMA KAMU? KAMU HARUS JADI PACAR AKU YA!?"
"FATHIR KAMU DENGERKAN?"
"FATHIR!"
"FAT STOP DONG!"
"FATH--"
"Lo gak punya urat malu ya?atau lo gak didik sama ortu lo buat bisa jaga tatakrama di sekolah?gak malu lo di liat sama anak kelas lain?gak salah lo nembak gue?lo aneh, apa lo gak laku sampe harus kejar-kejar gue?lo tau?lo mempermaluin diri lo sendiri!" Ujar fathir dengan beruntun sambil menatap Vea seperti menahan rasa marah yang hendak memuncak, tatapan nya yang sangat tajam membuat Vea tidak kuat untuk menatapnya.
Fathir pun melangkahkan kakinya menuju Vea, saat ia sudah sampai di samping Vea ia membisik kan sesuatu terhadap Vea.
""Lo tau?dari awal gue lihat lo gue udah benci, dan sekarang lo udah buat gue berada di tahap benci level atas. Jadi, lo lebih baik pergi atau lo mau nanggung malu hah?lebih baik lo pergi dari sekolah ini aja oke, I hate you Vea!" Ujar fathir dengan dingin sambil meninggalkan Vea yang hanya dia membeku di tempatnya.
Sorakan dan hinaan tak membuatnya pergi dari sana, ia hanya memandang punggung kokoh lelaki itu dengan pandangan yang sulit di artikan.
'I hate to!'
Saat kejadian itu ia berubah menjadi sosok gadis yang lebih banyak diam, tidak seperti dulu. hujatan yang ia terima membuat ia berpikir dan lebih baik ia pindah dari sekolah nya dulu.
Lelaki itu sepertinya tidak merasakan kesalahan yang ia perbuat, dan telah lama ia pun belum melihat sosok itu
sosok yang sangat ia benci tapi aslinya itu adalah hal yang sangat sulit untuk ia benci.Ia sangat amat bingung, di satu sisi ia sangat membenci laki-laki itu ia malu untuk bisa berhadapan lagi di depan fathir. tapi, di satu sisi ia sangat amat merindukan sosok fathir,orang pertama yang membuat ia bisa jatuh cinta begitu dalam.
Setelah beberapa menit ia merenung dengan terdiam, Vea seperti melihat lelaki 'itu entah ia sedang halusinasi atau nyata. tapi, ia melihatnya tengah menaiki motor bersama seorang gadis yang sepertinya satu sekolah dengannya.
Ia pun kembali menengok ke arah jendela dan tiba-tiba jantung nya berdebar, mata nya tanpa di sadari berembun entah kenapa kecewa,marah,rindu,dan segala macam perasaan itu bercampur aduk menjadi satu.
'Kamu kembali tapi, rasanya aku lebih baik tidak melihatmu lagi. Melihatmu dengan gadis itu membuatku sakit, entahlah hatiku di landa kebimbangan yang membuatku tidak bisa berpikir dengan baik'
**********
Hai hai haloo?! Disini aku lagi nyoba bikin cerita nihh, dukung terus ya gengg biar bisa tamat ceritanya wkwk😂
Mon maaf ya kawan"kalo semisal banyak typo nya.
Tolong vote+komen nya yaa! Biar aku tambah semangat buat lanjutin ceritanya😙🙈
Lanjut geng?
KAMU SEDANG MEMBACA
A r n o v e a
RomanceDisaat satu sisi yang sangat ingin membencinya, tetapi di satu sisi ia sangat merindukannya. Bingung? tentunya,tetapi entahlah ia ikuti saja apa kata hatinya berbicara. **** "Maaf" "Aku bukannya orang yang sangat sulit untuk memaafkan" "Bukan sepert...