Hallo minna...
Ini ceritaku yang ke dua, jangan lupa baca "Detektif kampret & Asisten cupu" ya...
Happy reading...
Di kamar salah seorang putra sulung dari pasangan Uzumaki Naruto dan Hyuga Hinata terlihat gadis remaja SMP yang tengah membangunkan kakak tercintanya itu dari tidur lelapnya.
"Bang! Bangun ibu dah bikin sop daging kesukaan abang loh" ucapnya sambil menggoyangkan tubuh kakaknya.
"Nanti 5 menit lagi" ucap si kakak. Muncullah ide untuk membangunkan kakaknya itu.
"Bang! Mau aku yang marah atau ibu yang marah?" tanya si adik. Si kakak segera terbangun, jelaslah marah adik dan ibunya itu bikin ngeri semua orang, bahkan rumah tetangga ada yang rubuh karena teriakan mereka berdua.
"Iya nih dah bangun" ucapnya yang masih terlihat lemas. Si adik malah tersenyum devil.
"Hari pertama sekolahmu ini kau harus semangat Boruto" ujar ibunya yang sedang memasak di dapur.
"Baiklah....hoaammmm" jawab orang yang bernama Boruto. Boruto memasuki kamar mandi.
Byur!
Byur!
Byur!
Suara air berjatuhan membuat suara yang lumayan kencang. Sehabis mandi Boruto memakai baju seragam sekolahnya. Ya, hari ini adalah hari dia bersekolah di salah satu SMA di konoha.
"Semoga saja gue gak satu sekolah dengan Sumire" batinnya berharap.
Ia mengunyah makanannya dalam waktu cukup cepat. "Aku selesai" ucapnya dan menaruh sendok makannya di piring kosong. Sedari tadi Boruto, Himawari (adeknya), Hinata (ibunya) terlarut dalam pikirannya sendiri-sendiri.
"Aku berangkat dulu ya" pamit Boruto.
"Eh bang Hima ikut yak" bujuk si adik, Boruto mengangguk. Mereka saling melambaikan tangan pada ibunya.
"Pokoknya ya bang, kalo abang ketahuan deket-deket lagi sama si bubur sum sum itu, abang akan tau sendiri akibatnya" ancam Himawari.
"Berapa kali udah abang bilangin, kalo yang deketin duluan tuh si Sumire abang juga gak mau sama cewek kek dia" ucap Boruto menatap jalanan.
"Bodo amat! Pokoknya kalo ketahuan ky gitu, tunggu hantaman Hima" ancamnya lagi.
"Udah ah! Tuh liat sekolahanmu udah ada di depan mata" ucap Boruto menunjuk SMP konoha yang paling terkenal, disitulah adiknya bersekolah, dan disitulah seseorang yang selalu membuatnya terhina.
"Oh iya. Nanti Hima pulang bareng temen, abang gak usah nungguin Hima"
"Oh yasudah" ucap Boruto dan berlalu pergi melanjutkan perjalanannya. Adiknya ini sekarang sudah beranjak besar, sekarang dia sudah SMP kls 3, dan katanya lagi pdkt sama temennya Boruto, namanya Inojin.
"Bor!" panggil orang yang di ketahui bernama Inojin, baru aja di omongin.
"Eh Inojin. Gue kira siapa" jawab si Boruto dengan senyum yang ia paksakan.
"Lo kenapa bor? Jangan bohongin gue ya, gue tuh tau lo lagi sedih" tebak Inojin.
"Kok lo bisa tau sih?" tanya Boruto.
"Terbukti dari senyum lo yang terlihat di paksakan, ayolah kita tuh udah temenan 3 tahun curhat kek ke gue, lo kan calon kakak ipar gue"
"Widiihh pede banget lo, kalo lo mau jadi adik ipar gue, lo harus tarung ma emak gue dulu"
"Jahat lu bor" ucap Inojin sebal. Boruto terkekeh pelan.
"Semoga gue gak bareng ma tuh cewek songong" gumam Boruto pelan. Namun sayang seribu sayang, kenyataan tidak sesuai dengan realita.
KAMU SEDANG MEMBACA
What You Right Love Me?
Teen FictionApakah benar kau mencintaiku? Apakah benar kau tidak seperti yang lainnya? Jika itu benar, maka berjanjilah kau akan menjadikanku orang yang terakhir di dalam hatimu. Semoga kau bukanlah tipe orang seperti mereka yang selalu memanfaatkanku, dan tid...