Boruto, Sarada, Mitsuki, Sumire, Inojin dan Himawari tengah berkumpul disebuah taman bermain. Boruto dan Sumire sedang asik menikmati ayunan yang terbuat dari besi. Sedangkan yang lainnya hanya duduk sambil melihat Boruto dengan tatapan iri.
"Seenaknya saja mereka berduaan di depan kita yang jomblo" umpat Mitsuki.
"Kita? Kalian aja kali" ucap Inojin yang tangannya sengaja dilingkarkan ke punggung Himawari.
"Haaahhh!! Gue bosen nih! Udah setengah tahun kita jadi temen tapi gak pernah tuh kita jalan-jalan bareng?!!" ucap Sarada merebahkan dirinya disebuah bangku kosong, badannya hampir terjatuh ke tanah.
"Awas nanti lo jatoh ke tanah" ujar Mitsuki. Sarada hanya mendengus.
"Iya nih, sekali-kali kek kita jalan-jalan" ucap Boruto menyetujui usulan Sarada.
"Emangnya mau kemana?" tanya Inojin yang sedang mencari setangkai bunga untuk ia tempelkan di telinga Himawari.
"Gue tau!" seru Mitsuki, sampai Sarada terjatuh ke tanah karena terkejut. Sarada bangun sambil membersihkan bajunya yang agak kotor.
"Kalo ngomong jangan bikin orang kaget dong. Liat nih baju gue kotor kan?" ucap Sarada datar.
"Ehehe maaf. Gue punya usulan, gimana kalo kita ke pantai aja" usul Mitsuki riang. Boruto dan Sumire memberhentikan ayunan dengan menapakkan kaki mereka kencang ke tanah.
"Boleh juga tuh" ucap Sumire.
"Iihh...gatel tau kak!" oceh Himawari yang telinganya terasa gatal karena di paksa Inojin untuk memakai bunga yang dipetik Inojin tadi.
"Emang di pantai gatel ya Him?" tanya Boruto polos atau bego ya?
"Eh? Bukan itu maksudnya. Maksudnya ini loh kak Inojin maksa Hima buat make bunga ini" jelas Himawari.
"Inojin jangan maksa adik gue buat make itu dong! Lo mau ibu bapak gue gak ngrestuin lo?!" bentak Boruto.
"Maaf"
"Udah, udah. Lebih baik kita pikirin gimana jadinya jalan-jalan kita ini" lerai Sumire yang merasa telinganya agak mampet gara-gara Boruto teriak pas di telinganya.
"Gimana kalo besok aja. Besok kan hari minggu" ucap Sarada duduk dibangku tadi. Semua mengangguk setuju.
***
Keesokan harinya di rumah Boruto, ia sedang menyiapkan baju ganti barangkali nanti Sumire mencipratinya dengan air laut, secara Sumire itu kan kekasihnya ya...walaupun sampai sekarang Boruto tidak memiliki rasa apapun padanya. Beg*nya bukannya minta putus malah dia milih lanjutin hubungan, kan aneh?"Him, udah belom?" tanya Boruto yang masih menunggu di depan pintu masuk rumahnya.
"Sabar napa" ucap Himawari sambil menggendong tas besar dipunggungnya. Boruto melongo melihat adiknya membawa banyak barang ditasnya.
"Kita itu cuma 3 atau 5 jam disana. Bukannya mau 3 hari, kayak mau kemping aja" omel Boruto.
"Terserah dong" ucap Himawari santai.
Karena Boruto sedang malas menghadapi sikap adiknya, Boruto hanya mengeluh kesal."Gue gak bakal biarin lo deket-deket sama cewek edan itu bang! Gue gak rela lo sama dia!"
Setelah mereka pamit dengan ayah dan ibu mereka, kakak beradik tadi berjalan dan menunggu sebuah taksi yang sudah mereka pesan melalui ponsel pintar mereka.
"Bang! Aku belakang ya" pinta Himawari.
"Terserah"
Himawari duduk dikursi belakang sementara tas besarnya ia letakkan disampingnya. Tak berapa lama Himawari mengambil ponsel yang ada dikantong bajunya. Jari jemari tangannya bergoyang goyang diatas layar ponsel. Tak butuh waktu lama, ia segera tersenyum devil.
KAMU SEDANG MEMBACA
What You Right Love Me?
Teen FictionApakah benar kau mencintaiku? Apakah benar kau tidak seperti yang lainnya? Jika itu benar, maka berjanjilah kau akan menjadikanku orang yang terakhir di dalam hatimu. Semoga kau bukanlah tipe orang seperti mereka yang selalu memanfaatkanku, dan tid...