Kemarin, Hari ini, dan Nanti Berbeda Cerita

5 2 0
                                    


Pada nyatanya kamu terlalu nyaman dengan keterdiaman mu, terlalu nyaman menunggu aku yang mengejar, terlalu nyaman hingga tanpa sadar aku yang lelah berlari. Memilih singgah di hati lain. Dan kita? Hanya sebatas kenangan yang pernah kutulis di diary kusamku dengan tinta hitam itu. Tinta yang menjadi saksi seberapa jauh aku berlari, tinta yang menjadi saksi berapa lama aku juga ikut menunggu kesadaran akan sebuah penantian rasa.

vertraue anTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang