Nostalgia

1.4K 240 88
                                        

"Lah... Nan, tumben lo kaga dagang..." panggil Hanbin yang melihat Jinhwan Sholat Asar di masjid perumahan mereka tinggal.

"Lah Elo, tumben Sholat..." balas Jinhwan membuat Hanbin mengumpat.

"Sholatlah..." jawab Hanbin, "kan gue bertaqwa."

Kali ini, bagian Jinhwan yang mengumpat.

Percakapan keduanya langsung terhenti saat melihat Bobby yang baru saja datang ke masjid, dan segera melakukan sholat Tahiyatul Masjid.

Sebenarnya tak ada yang heran lagi jika Bobby seperti itu. Karena Bobby sendiri merupakan salah satu jemaah tetap yang tak pernah absen Sholat lima waktu di masjid. Tetapi sayang, mukanya bar bar. Gak kaya Donghyuk yang adem.

Jinhwan yang anak ustadz aja kalah sama Bobby.

Hanbin?
Dia ke masjid karena Ayahnya lagi di rumah. Kalo ayahnya kerja, Hanbin sholat di rumah. Itu juga waktunya mepet ke akhir.

Yunhyeong, Chanwoo?
Cuma muncul pas emang lagi inget dosa aja.

Junhoe?
Ingat tuhan aja dia jarang.

"Lah, Jun?" panggil Hanbin terkejut karena tiba-tiba saja Junhoe duduk di sampingnya. Jangan lupakan sarung, baju koko dan peci hitam yang Junhoe pakai.

"Gue kira lo kaga tau kalo kompleks kita punya masjid..." saut Yunhyeong yang baru saja tiba.

"Orang tuh baru datang langsung Tahiyatul Masjid... ini malah nyinyir," saut Chanwoo yang baru saja muncul bersama dengan Sang Abang.

"Kyung... taubat lo?" balas Hanbin yang memang teman SMA Kyungrok.

"Dih harusnya gue yang nanya begitu. Lo kaga panas apa tiba-tiba datang ke sini?" balas Kyungrok kepada Hanbin.

Hanbin sama Kyungrok tuh emang kaya anak kembar yang beda embrio. Kerjaannya berantem, tapi kalo salah satu gak nongol malah nyariin.

Pertengkaran paling hebat keduanya adalah saat SMA. Saat Kyungrok dan Hanbin menyukai orang yang sama. Keduanya terus bersaing untuk mendapatkan perhatian gadis yang mereka suka.

Tapi sayang, gadis itu menolak keduanya.

Udah ditolak, diumpatin lagi sama Yunhyeong gara-gara gangguin adiknya.

Iya, mereka rebutan Eunjin.

Tapi Eunjinya ogah sama makhluk astral.

Kasian Kyungrok sama Hanbin. Capek-capek perang dingin. Ujung-ujungnya malah mati kedinginan gara-gara hipotermia.

"Wah... tumben nih banyak pemuda yang datang," goda Bapaknya Bobby, "ayok salah satu adzan. Jangan bapak-bapak mulu yang adzan."

Hanbin yang berada di dekat Jinhwan jelas langsung mendorong pemuda bertubuh mungil tersebut, "Nan... lo anak Ustadz... maju Nan..." bisik Hanbin dan langsung mendapatkan anggukkan dari yang lain.

"Kyungrok noh, dia juara Adzan pas bocah..." lempar Jinhwan tak mau ia yang maju.

Sedangkan Kyungrok yang namanya disebut langsung mendelik begitu saja. "Chanu noh, udah gue didik di kaki gunung."

"Lo ngajarin gue cara cepat cari tutut di sawah... bukan adzan..." sewot Chanwoo kepada Sang Abang. "Lo aja Kak Bin... kan lo leader kita."

"Gue gak ngerasa dipimpin Hanbin..." gumam Kyungrok yang memang tak bergabung dengan geng tujuh manusia gila.

"Gue kalo adzan nyambung ke komat anjir..." saut Hanbin. "Mas Yo... lo aja... atau Elo Hyuk, muka lo muka-muka alim. Masa ga bisa adzan."

Mereka saling lempar-lemparan nama siapa yang harus adzan. Hingga Bobby tiba-tiba saja maju ke depan, mengambil mic untuk adzan.

Suara serak basah Bobby mulai terdengar melantunkan adzan asar.

"Nanti kalo gue punya anak. Yang adzanin-nya Bang Bobby aja deh..." gumam Chanwoo dan langsung mendapatkan toyoran Sang Abang.

"Lo mau anak lo jadi jelmaan Bobby?" bisik Kyungrok, "kasian ponakan gue kelak."

~~~

"Woy... main perang sarung ayoook..." ajak Bobby yang sudah melepaskan satunya. Untung saja Bobby memakai celana kolor bunga-bunga. Dan langsung menyebat kepala Junhoe

"Kuy laah..." saut Hanbin yang mengikuti jejak Bobby. Begitupun dengan Yunhyeong dan Chanwoo.

"Kak Jinan, Dongi... ikutan ayook..." ajak Yunhyeong saat melihat Jinhwan dan Donghyuk yang memilih untuk duduk di teras masjid.

"Tau lo berdua..." sewot Hanbin, "ayok kita nostalgia, kapan lagi ini perang sarung."

Jinhwan yang dasar emang imannya lemah, jelas saja langsung tergoda dan ikut bergabung bersama yang lain. Sedangkan Donghyuk yang awalnya masih waras, langsung ikut saat melihat Hanbin yang dengan brutal menyebati bokong Chanwoo bersama dengan Junhoe.

Jelas Donghyuk tergoda jika melihat keributan.

"WOY... jangan sebat muka gue..." kata Yunhyeong, ini muka gue buat kerja... Masa gue nge-vlog mukanya bonyok...."

"Halah taiii..." saut Chanwoo dan langsung memukuli wajah Yunhyeong dengan sarung Atlasnya.

"WOOY KYUNGROOK! AYOK GABUNG..." teriak Hanbin saat melihat Abangnya Chanwoo baru saja keluar dari Masjid. "Biar pas empat lawan empat."

"Tau Bang, kita nostalgia..." kali ini Junhoe yang mengajak.

"Nostalgia... nostalgia..." gumam Kyungrok, "nostalgila yang ada."

"AYOK ANJIR! LO JANGAN SOK JAIM DAH..." teriak Hanbin, "mau gue prosotin apa?"

Hanbin langsung menghampiri Kyungrok, menarik sarung bermotif batik milik Kyungrok. Sedangkan Kyungrok langsung menatap sinis kepada Hanbin berusaha menahan sarung yang ia pakai, "Gue kaga pake kolor lagi anjir...."

Tbc

NGABUBURIT bareng iKONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang