tiga puluh tujuh

457 66 2
                                    

Ternyata Junkyu sedang sakit. Suhu tubuhnya cukup tinggi hingga kamu memutuskan untuk memanggil dokter.

"Kok bisa sakit?" tanyamu.

Junkyu tidak menjawab. Matanya menatap ke arah lantai, enggan menatap kamu.

"Junkyu," panggilmu.

Dia masih tidak bergeming. Kamu heran banget, anak ini kenapa?

"Kalau masih ga mau ngomong aku pergi aja ya?" katamu. Bukan. Kamu tidak mengancam Junkyu. Kamu cuma tidak mau Junkyu merasa tidak nyaman sama kehadiran kamu.

Saat kamu hampir melangkahkan kaki untuk pergi, tangan Junkyu menarikmu kembali.

Mata kalian bertemu. Junkyu benar-benar kelihatan kacau sekarang.

"Kamu egois," katanya.

Kamu tidak mengerti maksud Junkyu.

"Kamu egois banget. Kenapa kamu pergi lagi? Kenapa aku ditinggal lagi? Apa aku jahat banget sama kamu? Apa kamu udah muak banget sama aku? Apa kamu benci sama aku?" tanyanya bertubi-tubi. Napasnya terengah setelah mengucapkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak masuk akal bagimu.

"Tanyanya satu-satu ya, Kim Junkyu," katamu.

"Aku ga pergi kok. Ini buktinya aku masih disini,"

"Kamu ga pernah jahat sama aku. Ga pernah satu kali pun, Junkyu,"

"Aku ga pernah muak sama kamu, apalagi benci?? Aku ga bakal pernah bisa benci sama kamu,"

"Udah ya? Sekarang mending kamu istirahat dulu. Nanti lagi ngobrolnya," katamu final.

Dia mengangguk lucu. Kamu jadi gemas sama dia :<

"Jangan pergi tapi," katanya.

"Iyaaa nanti kamu bangun langsung liat aku kok."

———————————

hai! selamat hari raya idul fitri yaa buat yang merayakan. mohon maaf lahir dan batin!! hehe

yupi | kim junkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang