dua puluh sembilan maret dua ribu dua puluhSemua subjektif. Manusia juga subjektif. Merasa paling tepat untuk menyangkal batasan pemikiran lainnya. Eksensial dan memang sudah begitu takdirnya. Mau teriak? Lapor saja sama Tuhan masing-masing. Jangan salahkan kami-kami yang kamu renungi tiap malam saat pikiranmu lagi gelar konser 'Penyesalan yang Tidak Kunjung Usai'. Seperti π yang seharusnya bernilai 3,14159265358979323846, dipermudah menjadi 22/7. Tidak ada yang salah, karena ini subjektif. Dan kembali kepada pilihan masing-masing.
Dan lagi-lagi tulisan ini juga subjektif jadi silahkan tanggapi sebagaimana pemikiranmu sendiri.
renjanamalam

KAMU SEDANG MEMBACA
Songs You Have To Listen Before Die
Short StoryKumpulan adiksi dari seorang visoner - a lot of painkiller dan teori-teori didalamnya. - sebuah fiksi ; hanyalah kumpulan imajinasi namun bisa jadi sebuah paradoks tidak ada yang tahu Imajinasi, ya pada dasarnya semua berimajinas...