𝙵𝚒𝚐𝚞𝚛𝚊 𝚁𝚎𝚗𝚊𝚝𝚊 - 𝙴𝚕𝚎𝚐𝚒
"Dan terhempas tergelincir
Siapa yang kau andalkan?
. . .
Dan ragamu tergeletak di antara lantai retak
Terlewati, terinjak, dan kau hilang tak berjejak"- - -
Sudah letih jiwa ini menanggung beban-beban penyesalan yang berharap bisa jatuh gugur, namun tidak.
Aku hanyalah sebuah kebetulan yang lewat di lorong-lorong kehidupan yang membawa kenestapaan. Aku berharap diriku bukanlah aku. Aku berharap aku tidak pernah datang di hidupmu, jika akhirnya aku hanya meletakan sendu di ufuk jiwamu.
Sudah ku peringati sebelumnya, aku ini adalah paradokasal atas diriku. Bagai magnet, selalu saja ada yang terhisap ke dalam lubang hitamku. Kau tahu, aku sudah mencoba sekuat tenagaku untuk menghindar. Tapi aku bukan Tuhan yang bisa membalikkan takdir sebagaimana membalikkan telapak tangan. Ya, aku yang sudah mati tenggelam didalam palung penuh dosa.
Aku benci, aku benci.
Karena pada akhirnya aku tahu, aku ini hanyalah bola penghancur. Tanpa sadar ketika kau berusaha mendorong ku jauh, aku akan kembali lagi dan membenturmu. Maka larilah, tolong lari... aku tidak sanggup lagi menghancurkan hati-hati ini.Setiap malam pikirku hanyalah rasa penyesalan yang terus berkecambuk. Bahkan untuk mengizinkan ku untuk tidur saja, tidak boleh.
Harusnya aku tidak seperti itu...
Harusnya aku bisa lebih baik...
Harusnya...
Harusny...
Harusn...
Harus...Aku terlalu malu untuk mengadu kepada Tuhan
Dan aku terlalu takut untuk mengadu kepada manusia.Aku tidak punya tempat untuk benar-benar pulang. Rasanya aku terlalu bengis untuk menjadikan mereka tempat pulang ku. Aku merasa tidak pernah pantas.
Maka untuk itu, aku memang tidak pernah pantas. Dan tidak akan pernah pantas. Aku mencoba mengurung diriku untukmu, tapi bagai burung dalam sangkar, aku akan selalu dipenuhi hasrat untuk melarikan diri, namun sebenanrya aku tidak ingin. Sungguh aku tidak ingin menyakitimu.
Maka bila kau tidak lari,
Biarkan aku yang pergi kali ini.
renjanamalam
KAMU SEDANG MEMBACA
Songs You Have To Listen Before Die
NouvellesKumpulan adiksi dari seorang visoner - a lot of painkiller dan teori-teori didalamnya. - sebuah fiksi ; hanyalah kumpulan imajinasi namun bisa jadi sebuah paradoks tidak ada yang tahu Imajinasi, ya pada dasarnya semua berimajinas...