Stuck at Work 6

1.1K 168 64
                                    

Part ini part yang cukup  panjang. 5000 word lebih. Jadi jangan lupa vote dan komen, ya.

Maaf kalo banyak typo atau kata-kata rancu. Bisa kalian  ingatkan supaya bisa aku perbaiki.

Maklum lah aku nulisnya sambil rebahan dan beberpa kali ketiduran🤭

~>>>Happy Reading<<<~



Yong Hwa duduk termenung di meja kerjanya. Sudah berbulan-bulan ia seperti ini. Sering melamun dan tak tentu arah. Jam baru menunjukkan pukul tiga sore tapi semua pekerjaannya sudah selesai. Bahkan ia juga ikut mengerjakan tugas asisten dan anak buahnya yang lain hanya demi menyibukkan diri agar terlepas dari rasa sepi.

Enam bulan lalu kehidupannya masih normal dan amat membahagiakan. Tapi semuanya berubah 360° hanya dalam satu hari.

Shin Hye——kekasih tercintanya itu tiba-tiba meminta putus dengan alasan yang menurutnya tak masuk akal. Dia bilang mereka sudah tidak cocok lagi. Tidak cocok bagaimananya? Justru mereka selalu cocok. Mereka selalu saling mengerti dan memahami.

Ia pikir, Shin Hye berkata seperti itu hanya untuk mencari perhatian darinya sebab dua bulan ini mereka terpaksa kembali menjalani hubungan jarak jauh karena ia harus ke luar kota untuk urusan pekerjaan. Saat itu, ingin rasanya ia langsung menemui Shin Hye dan meminta penjelasan. Namun hari sudah larut malam ditambah pekerjaannya masih belum terselesaikan.

Yong Hwa menunda keinginannya itu dan berusaha menyelesaikan semua pekerjaannya secepat yang ia bisa. Tepat pukul empat pagi,
semua pekerjaannya  selesai. Tanpa tidur lebih dulu,  dengan rasa lelah yang menemani, ia nekat pergi ke Ulsan dengan mengemudikan mobilnya seorang diri.  Sebenarnya bisa saja ia naik pesawat, namun dirinya terlampau tidak sabar meski hanya menunggu beberapa jam hingga jadwal penerbangan tiba.

Akhirnya, setelah mengemudi selama berjam-jam, ia sampai di Ulsan tepat pukul 10 pagi. Yong Hwa mampir sebentar ke rumah hanya untuk mandi dan berganti pakaian agar terlihat lebih segar. Tak lebih dari lima belas menit, sosok tampan itu sudah kembali memasuki mobil dan berkendara menuju kantor tempatnya dan Shin Hye bekerja.

Namun takdir tak berpihak padanya. Saat ia sampai ke ruangan Shin Hye, wanita itu tidak ada di sana. Anak buahnya bilang jika Shin Hye sedang rapat bersama Aera. Dengan terpaksa, ia harus menunda lagi keinginannya untuk bertemu sang pujaan hati. Mengetahui rapat yang masih akan berjalan cukup lama, Yong Hwa memanfaatkan waktunya untuk mengisi perut.

Dua jam berlalu. Yong Hwa mendapat informasi jika rapatnya sudah selesai. Langsung saja ia meluncur ke ruangan Shin Hye. Tapi lebih dulu ia membuat Aera pergi dari mejanya agar tidak ada yang melihat apa yang akan terjadi di dalam. Ia membuka pintu. Keningnya mengernyit karena lagi-lagi tak menemukan Shin Hye di ruangannya. Bukankah wanita itu sudah selesai rapat? Lalu kemana Shin Hye? Lantas suara gemericik air di kamar mandi berhasil menjawab pertanyaannya. Tak lama Shin Hye keluar dari kamar mandi. Dia bertanya kenapa ia datang? Tentu saja ia menjawab dengan jujur. Ia datang karena merindukan Shin Hye sekaligus ingin membahas permintaan konyol Shin Hye semalam yang meminta putus darinya.

"Aku hamil."

Dua kata itu mampu membuatnya berbunga-bunga——bahagia tak terhingga. Bahkan ia tidak mampu mengutarakannya lewat kata-kata. Dua minggu terakhir sebelum ia berangkat ke Seoul, ia memang sengaja tidak memakai pengaman kala bercinta dengan Shin Hye. Berharap akan ada kehidupan baru di dalam perut kekasihnya tersebut. Dan kini semua keinginannya itu menjadi nyata. Tapi kenapa Shin Hye malah ingin mengakhiri hubungan mereka?

Ia pikir Shin Hye hanya bercanda mengenai permintaan putusnya. Ia pikir itu adalah  cara wanita itu memberinya kejutan. Nyatanya, kata-kata selanjutnya yang Shin Hye lontarkan mampu membuat senyum dan kebahagiaannya lenyap dalam sekejap.  Ia merasa dunianya runtuh saat itu juga. Rasa sesak dan perih menghantam dadanya. Sakit tak tertahankan. Ia  sempat tidak percaya kala Shin Hye bilang bahwa dia berkhianat dan anak itu bukan miliknya. Tapi, ketika Shin Hye mengulangi kata-katanya lagi dengan mata mereka yang saling menatap satu sama lain, saat itulah ia mulai yakin jika apa yang diucapkan Shin Hye benar adanya. Shin Hye tidak pernah berbohong padanya. Dan mengetahui kandungan Shin Hye yang baru berusia satu bulan semakin membuat hatinya remuk redam.

Stuck at Work [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang