Stuck at Work 2

987 172 102
                                    


Tadinya aku mau ngusahain up tadi malem. Tapi apa mau dikata, semalem aku malah ketiduran padahal masih banyak yang harus aku tulis. Jadinya telat deh dan baru bisa aku up sekarang.

Part ini panjang loh. Jadi tolong vote dan komennya biar aku lebih semangat lagi.

Oh iya, part ini lebih ke isi hati Shin Hye. Jadi jangan heran kalau percakapannya cuma sedikit. Baca pelan-pelan ya. Aku harap kalian bisa paham dan mengerti apa yang Shin Hye rasakan. Semua aku tumpahkan di sini. Bahkan hal yang Shin Hye alami. Hanya saja dalam bahasa tersirat. Dan di part kemarin cuma baru satu orang yang berhasil menebak apa yang Shin Hye sembunyikan. Semoga di part ini kalian semua bisa menyimpulkan ya.





>>>Happy Reading<<<


Dua bulan berlalu. Sejak pertemuannya dengan Yong Hwa di ruangannya terakhir kali, Shin Hye belum bertemu lagi dengan mantan kekasihnya tersebut. Harusnya Yong Hwa sudah kembali ke kantor satu bulan yang lalu, tapi sepertinya pria itu sengaja memperpanjang urusannya di kantor pusat——Seoul. Atau mungkin Yong Hwa mengajukan diri untuk pindah ke sana.

Mengingat bagaimana baiknya cara kerja Yong Hwa, tidak akan sulit baginya untuk melakukan hal tersebut karena sudah beberapa kali pula dia ditawari untuk pindah ke kantor pusat. Namun Yong Hwa menolak dengan alasan dia tidak ingin berjauhan terlalu lama dengannya. Tapi itu dulu, saat mereka masih menjadi sepasang kekasih.

Sekarang?

Tentu saja tidak ada alasan lagi bagi Yong Hwa untuk tetap bertahan di kantor cabang ini. Shin Hye ingin bertanya pada Rae Won——asisten Yong Hwa——mengenai atasannya tersebut. Namun diirinya terlalu takut. Ia takut akan kecewa jika tahu bahwa Yong Hwa benar-benar pindah ke Seoul secara permanen. Dan rupanya, tanpa perlu bertanya, semua itu terjawab saat ada orang dari kantor pusat yang datang menggantikan posisi Yong Hwa sebagai General Manager.

Shin Hye lemas saat itu juga. Apalagi saat Aera bilang  jika Yong Hwa mengambil barang-barangnya di akhir pekan kemarin——Sabtu siang——saat dimana dirinya tidak datang ke kantor.

Apa Yong Hwa sengaja menghindarinya?

Mungkin saja. Sangat mungkin malah. Pria mana yang masih ingin bertemu dengan wanita yang sudah berhianat dan menorehkan luka?

Lalu ...apa itu artinya ia tidak akan bertemu Yong Hwa lagi?

Apa Yong Hwa tidak akan datang lagi le Ulsan?

Tapi Yong Hwa punya kafe dan restoran pribadi di sini. Apa yang akan terjadi pada tempat-tempat itu jika Yong Hwa tidak ada? Ah, ia lupa jika sudah ada Lee Joon yang Yong Hwa percayai untuk mengurusi kedua tempat tersebut.

Shin Hye kesulitan. Terbiasa berdampingan bersama Yong Hwa baik di kantor maupun di luar kantor  membuatnya ketergantungan. Ia merasa kehilangan dan tak berdaya. Dulu Yong Hwa sering ditugaskan ke luar kota. Entah ke kantor cabang lain atau ke kantor pusat. Bahkan dia pernah di kirim ke luar negeri. Tapi ia tidak pernah merasa sekosong ini, sehampa ini. Karena dulu, meski jarak mereka berjauhan, komunikasi mereka tetap lancar, tidak pernah putus.

Namun sekarang? Ia benar-benar tidak pernah mendapat kabar dari Yong Hwa. 
Rasanya begitu menyakitkan padahal ia sendiri yang meminta hal itu. Ia sendiri yang mendorongnya untuk pergi. Lantas masih pantaskah ia mengeluh dan menyesalinya sekarang?

Dua bulan kembali berlalu. Shin Hye tak kunjung merasa terbiasa tanpa kehadiran Yong Hwa di sisinya. Sesekali, di hari libur atau waktu luang, ia akan pergi ke kafe atau restoran Yong Hwa. Masih berharap bisa bertemu pria itu meski hanya sebentar. Bahkan meski dirinya hanya bisa melihat dari jauh, tanpa saling sapa atau bicara. Tidak apa-apa. Itu sudah cukup untuk mengobati rasa rindunya yang semakin hari kian menggunung. Tapi sayang. Sepertinya takdir tidak pernah berpihak padanya. Ia tidak pernah melihat tanda-tanda keberadaan Yong Hwa di sana padahal ia yakin——entah kapan——akan ada saatnya Yong Hwa datang untuk mengecek tempat usahanya itu.

Stuck at Work [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang