#43

609 39 14
                                    

TUNGGU!!

Semua serentak melihat kearah sumber suara. Semua mematung dan terkejut.

"Li..Liam?"

"Liam?"

"P-pangeran?"

Pangeran Liam berjalan masuk kedalam kamar Pangeran Harry dengan Putri Perrie disampingnya.

Pangeran Louis langsung melepaskan samurainya dan berhambur memeluk saudaranya itu.

"LIAM? BENARKAH INI KAU? YA TUHAN LIAM KAU MASIH HIDUP". Seru Pangeran Louis.

"LIAM? SUNGGUH MUSTAHIL KAU KEMBALI!?". Pangeran Niall bergabung dengan Pangeran Louis. Sementara Pangeran Zayn masih mematung ditempatnya.

Liam? Dia kembali. Tapi bagaimana mungkin? Ya Tuhan, apakah aku harus senang atau kecewa? Bagaimana jika Perrie tidak jadi menikah denganku karena Liam? Bagaimana jika semua terbongkar dan Perrie akan membenciku? Tidak. Tidak. Liam adalah sahabatku. Hentikan pikiran burukmu itu Malik.

Sesaat kemudian Pangeran Zayn pun ikut memeluk Pangeran Liam. Mereka saling berpelukan seperti layaknya saudara yang telah lama tak berjumpa. Ya, tapi  memang itu kenyataannya.

Suara batuk Pangeran Harry membuyarkan suasana haru yang baru saja terjadi.

"Guys. Akan ku jelaskan nanti bagaimana aku bisa kembali. Sekarang kita pikirkan bagaimana Harry bisa selamat". Kata Pangeran Liam.

"Kau benar, tapi kita tidak tau obat penawarnya Liam.". Balas Pangeran Louis.

"Bahkan Louis hampir saja memotong lengan Harry agar dapat menghentikan penyebaran racun itu". Pangeran Niall menambahi.

"Aku tau sesuatu.". Kata Pangeran Liam membuat semuanya pun menoleh kearahnya.

"Sesuatu? Maksudmu?". Tanya Pangeran Zayn.

"Mendes yang merencanakan semua ini. Dia yang menciptakan racun ini dan sengaja ingin mencelakai Harry.". Balas Pangeran Liam

"APA?". Semua terkejut.

"Ya, singkat cerita, mereka menemukanku hanyut disungai saat itu dan merawatku. Aku berpura pura lupa ingatan dan mereka menjadikanku pekerja disana. Lalu sedikit demi sedikit aku menemukan kecurigaan akan niat jahat Mendes, dan benar terbukti malam ini mereka menjalankan aksinya. Aku sangat menyesal karena gagal menghentikan rencana ini. Ini semua salahku.". Jelas Pangeran Liam sambil menahan tangisnya. Tentu saja, rasa sesal masih menyelimuti hatinya.

"Kau sudah berusaha, ini bukan salahmu. Kami percaya kau tak menginginkan hal buruk ini terjadi Liam". Putri Perrie memeluk Pangeran Liam dari sisi kanannya, membuat Pangeran Zayn sedikit risau namun mencoba menahan egonya saat ini.

"Ya Tuhan, tapi apa alasannya? Apa salah Harry? Bukankah Inggris Timur sudah mereka kuasai? Apalagi?". Sergah Pangeran Louis.

"Manusia tamak macam mereka takkan pernah merasa puas Lou.". Ujar Pangeran Niall.

"Niall benar". Pangeran Zayn menambahi. "Jadi? Apa yang harus kita lakukan? Apa kau tau penawarnya Li?".

Pangeran Liam mengangguk.

"Kita susun rencana untuk mengambil penawar itu.". Semua mengangguk setuju.

~
Suasana sunyi menyelimuti kerajaan Monako malam ini. Keempat Pangeran itu sudah berada pada posisi masing masing, dengan mengandalkan insting dan keberanian mereka sudah bersiap untuk mengendap masuk ke kerajaan.

Pangeran Louis dan Pangeran Liam masuk kedalam istana sementara Pangeran Zayn dan Pangeran Niall berjaga di pintu masuk dan akses gerbang istana mengawasi para penjaga.

"Ini kamar Mendes.". Bisik Pangeran Liam.

"Aku akan berjaga disini". Pangeran Louis menepi dan berdiri dibelakang pilar. Pangeran Liam mengangguk dan mengendap masuk kedalam kamar Pangeran Mendes yang tentu saja tidak terkunci.

Bodoh sekali dia. Sama sekali tidak ada penjagaan huh. Batin Pangeran Liam.

Pangeran Liam berjalan dengan langkah pelan dan hati hati, mulai mencari keberadaan penawar itu. Sampai akhirnya pandangannya tertuju pada sebuah kotak yang berada diatas nakas. Ia pun menghampirinya dan melihat secarik kertas yang berada diatasnya. "αντίδοτο" yang berarti penawar racun.

Tanpa pikir panjang Pangeran Liam langsung mengambilnya dan mengantonginya. Ia pun bergegas keluar. Sebelum ia keluar ia menoleh kearah Pangeran Mendes yang masih tertidur pulas.

Kau tau aku sangat ingin menghabisimu saat ini juga Mendes, tapi tidak. Harry lah yang lebih berhak membunuhmu. Bahkan kematian pun takkan bisa membalas kejahatanmu, kau dan  kerajaanmu akan lumpuh, mati dan luluh lanta. Aku bersumpah.

Setelah mendapatkan penawar itu, keempat Pangeran itu pun kembali ke Georgia. Mengapa bisa semudah itu mereka keluar dan masuk Monako? Tentu saja karena Pangeran Liam sudah tau seluk beluk kerajaan dan akses rahasia dan yang sepi penjagaan disana.

Sampainya di Georgia mereka langsung meminumkan penawar itu kepada Pangeran Harry. Sesaat kemudian Pangeran Harry langsung tertidur.

"Apakah penawar itu sedang bekerja?". Tanya Putri Amoora.

"Bersabarlah Putri. Harry pasti pulih kembali aku yakin.". Jawab Pangeran Liam menenangkan. Putri Amoora mengangguk dan kembali memeluk suaminya itu.

Saat semua sedang menunggu hasil reaksi dari penawar itu, seorang pengawal memanggil Pangeran Zayn. Mereka pun keluar ruangan dan berbicara empat mata.

"Ada apa pengawal? Semua aman terkendali bukan?". Tanya Pangeran Zayn.

"Putri Gigi kabur Pangeran.".

"APAA!!? Bagaimana bisa?!". Pangeran Zayn sedikit mengecilkan suaranya diakhir kalimat.

"Ampun Pangeran. Tapi kami sudah mencarinya ke seluruh istana tapi tidak menemukannya.". Pengawal itu menunduk gugup dan ketakutan.

"Bodoh. Saya tidak mau tau. Cari dia dan bawa dia kembali ke Swedia. Inget, garus dalam keadaan hidup!". Perintah Pangeran Zayn. Pengawal itupun langsung melesat melaksanakan tugasnya.

Gadis bodoh. Kemana kau pergi Gigi. Tidakkah kau tau diluar sana sangat berbahaya. Dasar gadis ceroboh.

The Prince of SNOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang