*10*

997 72 26
                                    

Suasana dikerajaan Italia semakin ramai bahkan ketika menjelang malam. Balon lampu yang telah diterbangkan membuat pemandangan langit Italia begitu terang dan indah. Banyak pemuda pemudi memanfaatkan kesempatan ini untuk bercumbu dengan kekasihnya bahkan berburu pasangan. Seperti halnya yang dilakukan oleh Pangeran Louis dan Niall.

"Dari sekian banyaknya Putri dari kerajaan se antero dunia yang hadir, tak ada satupun yang membuatku tertarik, huh payah.". Gerutu Pangeran Louis.

Ketika semua orang sibuk dengan kegiatan mereka, Pangeran Louis terus berjalan menerobos kerumunan manusia untuk mencoba masuk ke dalam istana, saat ini ia sedang mencari saudaranya.

Dengan langkah tergesa gesa ia berjalan tanpa memperhatikan sekitarnya. Sampai akhirnya bahunya menyenggol seseorang dan membuatnya tersungkur. Astaga Louis.

"Aawww, siapa yang berani melakukan ini padaku huh.". Seseorang itu berdiri dan sibuk merapikan gaunnya. "Untung saja aku tak terinjak kerumunan orang disini.". Lanjutnya mendumal tanpa memandang Pangeran Louis yang sedang mematung di tempat.

Sungguh cantik dan seksi?

"Ekhem, maaf tuan Putri. Saya tidak bermaksud.". Putri Adoora menatap Pangeran Louis sambil menyipitkan matanya.

"Jadi kau? Apa salahku sampai kau mendorongku?". Tanyanya polos.

"Putri, saya tidak sengaja. Anda baik baik saja?". Putri Adoora mengangguk tanpa ekspresi. "Perkenalkan, saya Louis William Tomlinson, Pangeran dari Perancis.". Jadi dia seorang Pangeran? Pantas saja dia begitu berkharisma. Malu sekali aku sudah bersikap tidak sopan padanya.

Putri Adoora menerima uluran tangan Pangeran Louis. "Adoora Jenner, Putri Georgia.". Balasnya masih tanpa ekspresi. Oh ayolah berikan aku senyumanmu Putri.

"Putri Jenner, sebaiknya kita pergi darisini. Aku takut kau akan kehabisan napas terjebak diantara kerumunan manusia ini.". Pangeran Louis tiba tiba meraih tangan Putri Adoora dan menariknya pergi dari tengah halaman istana.

"Hey, kemana kau akan membawaku? Aku harus mencari saudariku.". Putri Adoora mengeluh namun tubuhnya tidak menolak tarikan dari Pangeran Louis.

"Aku akan membantumu mencarinya kalau begitu.". Mereka berhenti di sebuah hamparan taman bunga yang indah meskipun hari sudah gelap namun warna warni bunganya masih terlihat.

"Taman b--bunga? Ohh sangat indah.". Putri Adoora melepaskan tangan Pangeran Louis dan berjalan memutari taman bunga itu. Meskipun taman ini tidak seluas taman bunga miliknya namun ia sangat menyukainya. Sesekali ia menghirup aroma bunga jasmine yang ada disana. Bunga kesukaannya. Tanpa menghiraukan tatapan tertarik sang Pangeran, Putri Adoora justru dengan percaya diri menari nari memutar tubuhnya sambil bersiul.

"Sungguh, gadis itu mengacuhkanku dan bersenang senang sendiri dengan bunga bunga itu?". Pangeran Louis bergumam namun dia tersenyum terpesona. Jika biasanya ia selalu melihat seorang Putri kerajaan yang khas dengan keanggunan dan sifat pemalunya, namun berbeda dengan Putri yang ada di hadapannya saat ini. Ia sangat ekspresif, ceria dan apa adanya.

"Putri Jenner, bukankah tadi kau ingin mencari saudarimu? Ayolah.". Teriak Pangeran Louis.

"Aku masih ingin disini saja Pangeran. Biarkah saja, mungkin saudariku sedang bersama ayah dan ibu.". Balas Putri Adoora masih sambil menari nari. Tiba tiba saja terlintas sebuah ide di benak Pangeran Louis.

"Putri, tunggulah disini sebentar. Aku akan segera kembali.". Teriak Pangeran Louis namun tidak mendapat respon dari sang Putri.

Pangeran Louis berlari menemui maid istana dan memerintahnya untuk memutarkan lagu bernuansa hangat dengan tempo yang halus. Sangat cocok untuk mengiringi dansa. Semua orang terkejut dengan suara musik yang tiba tiba saja muncul, namun seketika merekapun menikmatinya.

The Prince of SNOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang