Kau berteriak padaku?

51 7 0
                                    

*Siang ini di sebuah kafe*

"Terima kasih mau makan siang bersamaku dokter Smith."

"Panggil saja aku Phoe... Atau Phoenix, dokter Han."

"Kalau begitu panggil aku Sehun." dia tersenyum manis. Deg! Kau memujinya dalam hati.

"Kau tidak merasa terganggu dengan suasana ramai disini?"

"Apa kau bertanya karena artikel itu?" Sehun tersenyum kemudian menggeleng.

"Kau memang hebat Phoe. Mengejutkan ku dan juga seluruh orang Korea. Kau baru 4 bulan disini tapi telah bisa membawa berita luar biasa." kau tersenyum kecut.

*Di ruang latihan BTS*

"Hyung... Bagaimana?" Jhope duduk disebelah RM.

"Apa semua baik-baik saja? Apa kata PD-nim? Kau dimarahi?" RM masih memberondongnya dengan pertanyaan. Semua member menunggu jawabannya.

"Aku jujur dan mengatakan apa adanya. Aku pun syok mengetahui bahwa telah muncul artikel lain tentang Phoenix dan mantannya pagi ini. Kalian sudah liat?" Jhope menghela nafas kasar.

"Jadi keputusannya apa?" Jin mencari kepastian.

"Mereka memberi ijin kami berpacaran karena sudah terlanjur namun jika hubungan kami membuat performaku turun maka aku harus melepasnya." semua mengangguk puas.

"Aku senang mendengarnya." Suga mengucap syukur.

"Apa kata agensi soal keluarganya?" Suga penasaran.

"Keluarga Phoenix benar-benar bukan keluarga sembarangan. Menurut PD-nim. Ayah Phoenix sebelumnya adalah veteran tentara Amerika yang sekarang kita semua tau beliau punya bisnis di berbagai bidang. Tapi ibunya lebih mengesankan. Beliau adalah keturunan bangsawan Italia. Keluarganya mempunyai yayasan yang mengurusi anak terlantar, terbuang, kurang mampu di seluruh dunia. Itulah sebabnya mengapa Phoenix melanglang buana. Dia wakil presiden yayasan itu." semua terbelalak mendengar cerita Jhope.

"Kau memang daebak hyung. Aku iri!" Taehyung berkomentar.

"Mereka punya hotel di Italia. Restoran pasta di Itaewon dan di seluruh dunia bernama Sunshine." RM melanjutkan.

"Daebak! Bahkan nama restauran nya sama dengan julukan mu." Jungkook mengacungi jempol.

"Orion kakaknya mendirikan perusahaan franchaise mall yang cabangnya di beberapa negara termasuk Korea. Phoenix baru saja menyelesaikan kontraknya dengan perusahaan mode terkenal di Itali. Lalu kembali ke Korea karena alasan yg sudah kita dengar." Jhope melanjutkan.

"Kalian tau? Di London kita menginap di hotel milik keluarganya." semua terkagum.

"Jhope kau beruntung sekali. Jagalah dia baik-baik kau mendapatkan gadis baik dari keluarga hebat." Jin menasehati.

"Jangan-jangan rumah sakit tempat dia bekerja sekarang adalah...." Jimin tidak melanjutkan kalimatnya.

"Itu rumah sakit milik keluarganya cabang dari Amerika."

"Aku pusing mendengarnya. Dia begitu sempurna dan kaya. Kenapa dia memilihmu Jung?" Suga membuat semua berpaling padanya.

"Apa salahnya dengan ku hyung?" Jhope cemberut.

"Dia bisa memilih pria manapun bahkan mantan pacarnya seorang pangeran betulan. Jika kau tidak mempertahan nya kau akan jadi pria paling bodoh di mataku." Suga meninggalkan kalian yg masih tak percaya dengan nasehatnya.

"Hyung apakah itu tandanya kau akan menerima pernyataan cinta Earth padamu?" Jungkook berteriak.

"Aku akan memikirkannya." Suga keluar ruang latihan.

"Kalo kau tak mau. Aku akan merebut Earth dari mu hyung!" Jungkook berteriak lagi. Seketika itu juga terdengar langkah kaki berlari dengan cepat mendekat kearah mereka.

"Coba saja kalo kau berani!" semua member tertawa ketika Suga melemparkan sandal ruangannya pada Jungkook.

*di tempat lain*

"Terima kasih untuk makan siangnya dan bahkan kau mengantarku." kau tersenyum manis pada Sehun. Sehun menepuk bahu mu sambil tersenyum.

"Aku pergi." kau berdiri di depan pintu utama rumah sakit sambil menyaksikan Sehun berlalu dengan mobilnya.

"Dia manis sekali." pujian meluncur dari mulutmu spontan. Kau berjalan masuk ke klinik mu dengan santai.

"Dok, anda masih ada dua pasien lagi."

"Ohh baiklah. Berikan rekam medis mereka dan panggil lah. Terima kasih." kau tersenyum.

*setelah praktek siang mu berakhir*

Tepat setelah kau mencuci tanganmu ponselmu berdering. Kau tersenyum melihat nama panggilan itu.

"Hai hun, aku merindukanmu. Bagaimana pertemuan mu dengan agensi?"

"Benarkah kau merindukanku? Kau sepertinya menikmati makan siang mu dengan dokter Han."

"Apa? Tidak hun.. Kami hanya makan siang biasa. Tidak lebih. Jangan membesarkan hal itu. Kita sudah cukup banyak masalah saat ini."

"Disaat aku berjuang menjelaskan hubungan kita, kau malah asyik makan siang dengan pria lain. Apa yang ada di pikiranmu?" Jhope berteriak di seberang sana.

"Hun kau berteriak padaku?"

"Apa yang bisa aku lakukan? Memuji kelakuanmu? Kau lucu!" Jhope terdengar sangat marah.

"Kita harus bertemu dan bicara. Dimana kau sayang?"

"Sayang? Kau sedang membujukku untuk luluh?"

"Ayolah hentikan kekanakan mu. Ayo kita selesaikan ini. Katakan dimana kau?" kau masih membujuknya.

Baby Kau Pacarku!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang