0.4 Sweet Night

2.5K 230 6
                                    

Kim Taehyung itu tidak suka jika daerah kekuasaannya dipijaki oleh oranglain. Mengingat sekarang, ada satu wanita cantik yang berkeliaran dengan bebas di apartemennya-Taehyung pusing sendiri melawan gejolak yang suatu waktu meledak. Yang ini jelas adalah wanita dewasa yang tingkat menariknya melebihi dari sebongkah harta karun. Taehyung menyukai Aera, iya bukan berarti suka dalam artian jatuh cinta. Menyukai untuk bersenang-senang, memuaskan hasrat terpendamnya akan wanita itu.

Makanya, Taehyung tidak ingin terlihat bahwa ia memuja semua yang ada pada diri Aera. Bersikap dia adalah pria baik-baik, tentu bertanya lebih dulu apakah dia boleh meminta satu buah ciuman? Yang sudah dapat Taehyung tebak, tidak ada yang mampu menolak pesonanya yang memancar kuat. Taehyung menikmati bagaimana Aera tampak gelisah, menahan diri-sama sepertinya yang frustasi disuguhkan pemandangan kaki jenjang yang begitu ingin Taehyung cecap habis. Katakan dia gila, memang itulah adanya-Aera yang membuatnya gila.

Terlebih, Aera saat ini tidak berniat menolak, tetap berada di dekatnya, menunduk menyembunyikan pipi yang semerah tomat. Aera adalah wanita manis pada umumnya-yang merindukan pelukan hangat dan sebuah perlindungan. Taehyung bersumpah, tidak bisa menahannya lagi. Bibir yang selalu dihiasi warna lipstik merah muda, memanggil-manggilnya, Taehyung terus menatap bibir Aera-menggigit bibir bawahnya seolah menunjukkan pada Aera, Taehyung tak kuat lagi bertahan.

"Kim Aera..." panggilnya dengan suara serak berat tertahan di tenggorokan.

"Ingin menciummu. Di bibir, sumpah ingin sekali." baru saja Taehyung memohon untuk sebuah ciuman. Seumur hidupnya, dia tidak pernah begini. Aera benar-benar wanita berbahaya.

Bodohnya, Aera belum juga menjawab. Meremas ujung piyamanya, tampak manis dan menggemaskan. Sementara, Taehyung yang dikuasai kabut gairah, terus mendekat.

"Mau ya? Ini bukan yang pertama kalinya kan? Kuperhatikan kau gugup."

Sialan.

Aera malu sekali, memberanikan dirinya menatap ke arah Taehyung. "Aku gugup karena... Tidak menyangka, Taehyung-ssi mau menciumku."

"Oh, siapa yang tidak mau?" sumpah, suaranya terdengar menggebu-Taehyung berdehem canggung. "Well, kau cantik. Aktris yang berbakat, tidak mungkin aku tidak tergoda denganmu."

"Panggil namaku saja. Jangan memanggilku seperti itu, Aera."

"Huh? I-iya..." wajah menggemaskan itu, ya ampun, Taehyung sungguh tak tahan lagi.

"Sekarang, bisa kita mulai?" tampak bodoh di depan wanita, harga diri seorang Taehyung jatuh demi mendapatkan ciuman dari Aera-lihat saja nanti, Taehyung akan balas dendam.

"Aera?"

"Maaf, Taehyung... Tapi... A-aku..."

"Jangan gugup. Ingat, anggap saja ini latihan."

"Latihan?"

"Iya, bukannya kau mau membantu menjadi kekasihku? Nah, kebetulan malam ini aku ingin berciuman. Kalau kau gugup, nanti tidak akan terasa nikmat bukan?" sialan sekali, tetapi ada benarnya juga. Entah mengapa, Aera menurut.

Lebih terkejutnya lagi, Taehyung menepuk kedua pahanya. "Ayo, sini lebih dekat."

"B-bagaimana?"

OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang