1.3 Survive

1.4K 143 7
                                    

Lebih menginginkan mati saja daripada harus melayani napsu berahi pria yang mengatakan cinta tetapi malah menyiksanya. Hukuman yang Aera terima membuatnya terbelah menjadi dua. Jahitan yang belum kering itu koyak—habis dihantam Taehyung dan kekasihnya tak peduli meski Aera melolong memohon untuk berhenti dengan jeritan kencang.

Taehyung mungkin sudah gila—tapi Aera lebih gila sebab membuatnya menjadi iblis yang sesungguhnya. Menyiksa korban hingga inginkan mati kemudian dimasukkan ke dalam neraka, mendapatkan siksa yang perih. Ini jelas melebihi siksaan neraka—Aera jatuh pada kubangan neraka yang berapi panas.

Padahal, fisik Taehyung saat ini lemah karena kaki patah—di gips. Tetapi semua itu tidak mengurungkan niatnya memberi hukuman yang luar biasa menyakitkan. Menghujami Aera berkali-kali. Dipaksa mendorong begitu dalam mengenai titik nikmat hingga Aera mengerang—tidak tahan lagi. Jari-jemarinya terdapat helaian rambut ikal Taehyung—tak sadar menjambak, terasa sakit tapi jika Taehyung berhenti Aera belum mencapai itu.

"Aakkhh!" untuk kesekian kali desahan bercampur erangan keluar dari bibir Aera. Tubuhnya bergetar, tidak sanggup menerima Taehyung terlalu dalam.

Aera baru melakukan aborsi—yang tentunya sebab itu Taehyung menghukum. Dengan cara yang brutal dan panas. Tangan itu berusaha menopang tubuhnya yang melemah. Tenaga Taehyung terkuras habis. Kakinya memang terasa sakit, ngilu. Namun, melakukan ini dia memperoleh kenikmatan berlebih.

"Katakan apa sayang?" tanyanya sambil menyentak dalam milik Aera yang mana wanita itu langsung mencengkram kuat otot lengan Taehyung.

"M-maaf, Tae—aahhnnn kumohon berhenti."

"Tidak. Sebelum aku puas!"

"Kau pikir—aahhh sialan! Kenapa kau senikmat ini?" fakta bahwa membicarakan hal itu tidak tepat untuk saat ini. Aera yang mulai merasa gelombang itu akan datang, mencekik milik Taehyung disana.

Dan, Taehyung bergerak berantakan. Berusaha mengejarnya, terburu-buru. Hingga kepalanya menengadah ke atas dengan satu tarikan napas panjang—Taehyung meledak bersama Aera yang terkulai lemas di bawah kendalinya. Taehyung melihat Aera yang meneteskan air mata, tidak mau menatap mata Taehyung. Karena, wanita itu jijik pada dirinya sendiri. Ketakutan. Meski dia ingin berlari—Taehyung pasti cepat menemukannya lagi.

Ponsel Aera yang terletak di nakas sebelah kasur berbunyi nyaring. Bersamaan dengan itu Taehyung menghentikan Aera. "Jangan beraninya menjawab panggilan itu."

"Berhentilah mengaturku, Tae! Aku sudah menuruti kemauanmu dan sekarang apa lagi?!"

"Kubilang jangan dijawab ya ikuti perintahku, Aera! Susah sekali bicara baik-baik denganmu!" bentak Taehyung lalu ia berjalan dan mengambil ponsel Aera, melihat siapa yang menghubungi Aera malam-malam begini.

"Kau—tidak berselingkuh dibelakangku kan? Siapa itu Yoongi?" Taehyung bertanya, matanya menatap Aera dengan kilatan tajam.

Aera menghela napas berat, berusaha duduk sedikit meringis. Rasanya begitu sakit. Taehyung sungguh jelmaan nyata iblis yang mengaku malaikat—Aera terkekeh sinis, berani menatap Taehyung balik. Dia marah tentu—Taehyung ini tak memikirkannya sama sekali.

"Apa pedulimu?"

"Kim Aera!"

Oh, baiklah—dia memancing lagi rupanya. Aera benci melihat Taehyung yang protektif. Melarang ini dan itu. Seakan dia adalah budak yang disandera dan hanya boleh menuruti tuannya. Menyedihkan.

Memangnya siapa yang mau?

"Untuk malam ini, aku menerima semuanya karena aku yang salah. Aku akan mengikuti semua perintahmu, mengganti nyawa bayi kita yang telah tiada. Tetapi... Setelah semua itu kulakukan. Tolong menjauhlah dari hidupku." ujar Aera dingin.

OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang