0.5 Comes To You

2.1K 220 16
                                    

Harapan yang selama ini terus besar—tentang cintanya untuk Kim Aera, tentang bagaimana malam-malam yang sepi Jungkook habiskan merenungkan diri mengapa sampai bisa cintanya sebesar ini? Mengapa harus Aera? Sekalipun Jungkook telah memberikan wanita itu seluruh perhatiannya, mencoba membuat Aera terkesan dengan begitu indah. Jungkook bukan seseorang yang cukup berharga di mata Aera. Selalu berakhir dia yang memohon agar Aera melihatnya—tetap tidak akan pernah bisa. Walau mereka dekat, Aera tidak pernah melihat Jungkook dan cintanya.

Dua hari, Aera menghilang dan Jungkook tidak pernah berhenti mencarinya. Sampai-sampai, Yoongi geram ingin sekali memaki Jungkook yang tampak bodoh di hadapannya. Well, Yoongi itu tahu hubungan Jungkook dan Aera seperti apa. Yoongi saja yang pernah merayu Aera tidak pernah di anggap apalagi Jeon Jungkook yang lebih tampan darinya. Mengingat itu, Yoongi jadi sebal.

"Jeon, lihatlah dirimu. Hanya karena wanita kau begini?"

"Apanya yang hanya? Ini, Kim Aera! Wanitaku, hyung!"

"Astaga, kau bahkan sudah menganggapnya milikmu." Yoongi berdecak kesal. "Bagaimana nanti kalau Aera berkencan dengan pria lain? Kemungkinan terburuknya dia berkencan denganku?"

"Apa-apaan?! Hyung dan Aera noona selalu bertengkar mana mungkin berkencan!"

"Mungkin-mungkin saja? Kau tahu, cinta hadir karena terbiasa. Bertengkar setiap hari pasti timbul benih cinta di dalamnya."

"Omong kosong. Berhenti memperburuk suasana hatiku hyung!"

Yoongi tertawa geli. Ah, Jungkook sudah dewasa rupanya. Bukan bocah ingusan yang selalu meminta di belikan susu pisang. Yoongi itu memang pendiam, tetapi mengenai Jungkook—dia selalu menyayangi adiknya. Tidak mau Jungkook terus terluka, berharap yang tidak pasti. Aera juga termasuk kriteria wanita idaman Yoongi—cantik dan pintar memasak. Hanya saja, mereka berdua sering kali bertengkar, beradu mulut. Ya, mungkin di takdirkan begitu? Belum lagi, Aera kerap memanggilnya 'Tahu Putih menyebalkan'. Namun, Yoongi menyukai panggilan itu.

Sekarang, tidak melihat Aera di kantor dua hari. Agaknya, Yoongi semakin irit berbicara. Pasalnya, Yoongi seketika cerewet jika Aera datang kemari dan mencuri persediaan wine nya dan permen jeli di kulkas Yoongi. Yang selalu Aera katakan, "Pelit sekali! Permen jeli diskonan saja di ungkit-ungkit terus!" mengundang tawa setiap kali mengingat Aera yang mengomel soal permen jeli.

"Ada pertemuan bisnis siang ini. Tidak mau bersiap-siap? Kau berantakan, Kook." Yoongi mengingatkan.

"Siapa yang harus kutemui? Apa sepenting itu, hyung? Malas sekali. Tidak mood."

"Kudengar sekretarismu bilang, bertemu pengusaha wine. Aku lupa namanya."

"Ah, aku baru ingat. Padahal malas tapi aku butuh bekerja sama dengannya."

"Terserahmu. Aku juga mau pergi menemui Hoseok." ujar Yoongi malas-malasan.

"Huh, tidak biasanya? Ada apa? Jangan bilang kalian berdua..."

"Jangan gila. Aku tidak menyukai sesama pedang, bodoh!" Jungkook tertawa terbahak mendengarnya. "Tidak apa-apa kan? Tolong jangan membuat ulah, Jeon. Atau kepalamu mau aku penggal?"

"Ya, aku baik-baik saja hyung. Tidak usah khawatirkan aku." Jungkook tersenyum getir.


*****


Masalah baru datang menghantui Kim Aera. Saat ini dia tidak tahu atau tepatnya tidak menyadari jika Taehyung membawanya ke perusahaan Clover—yakni perusahaan yang dipimpin Jungkook. Aera berkeringat dingin, berbeda dengan Taehyung yang santai berjalan sambil memeluk pinggangnya.

OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang