Setelah melewati masa-masa perjuangan dalam latihan, akhirnya hari ini adalah saat yang ditunggu-tunggu para perwakilan lomba untuk menampilkan hasil dari hari-hari sebelumnya.
"Semangat semuanya, tampilkan yang terbaik dari kalian! Jangan buat latihan kalian menjadi sia-sia." Gebrakan semangat dari Bu Elis, salah satu guru yang mengajar di SMA Maju Berkarya dan untuk sementara ia menjadi guru pembimbing yang menemani siswa perwakilan yang mengikuti lomba Kreatif Siswa.
"Silakan kalian ke ruangan masing-masing dengan pelatih kalian sesuai kategori lomba yang kalian ikuti!" lanjut ucap bu Elis.
Clara, Kak Dheon dan Bu Linda pun masuk ke ruangan 3, yaitu ruangan untuk kategori lomba modelling.
"Ibu yakin kalian bisa, apapun hasilnya kita terima saja," ucapan Bu Linda menenangkan fikiran Clara dan kak Dheon yang murung akibat tidak percaya diri.
"Iya bu," jawab singkat Clara.
~ • ~
Acara pun dimulai, Clara dan kak Dheon mendapat nomor urut ke sebelas.
"Loh kok nomor urut aku sama kayak nomor urut kak Dheon?" tanya Clara kepada bu Linda yang kebingungan.
"Oiya yah, kok bisa sama? Tunggu sebentar! Ibu tanyakan dulu ke panitianya," jawab bu Linda.
Bu Linda pun menghampiri panitia yang berada di pojok belakang ruangan. Setelah berbincang-bincang dengan panitianya, ternyata untuk kategori modelling itu dilaksanakan secara couple atau berpasangan, tidak single.
~ • ~
"Jadi gini Clara, Dheon, ternyata lomba modellingnya itu bukan sendiri-sendiri, melainkan harus berpasangan," jelas bu Linda.
"Loh jadi gimana bu? Bukannya kita latihan sendiri-sendiri, bukan berpasangan?" tanya Clara dengan tampang kebingungan.
"Ibu juga tidak tahu, ibu baru tahu tadi, pas ngobrol sama panitianya" jawab Bu Linda.
"Gini aja, kalian berjalan diatas panggung sama seperti yang diajarkan pada saat latihan, kalian juga harus kompak supaya keliatan sebagai modelling couple yang serasi, mengerti!" lanjut bu Linda yang memberikan aura positif kepada mereka berdua.
Kenapa harus couple sih? Kan gua jadi males tampil berdua sama dia. Gerutu Kak Dheon dalam hatinya.
~ • ~
"Sekarang udah nomor kedelapan, mending kalian stay di samping panggung!" perintah bu Linda.
"Yaudah bu, kita kesana ya," ucap Clara.
"Tunggu! Satu lagi ibu lupa ...," panggil Bu Linda seraya menepukkan salah satu telapak tangan ke kepalanya.
"Apa bu?" jawab kompak Clara dan kak Dheon.
"Ciee barengan, ibu udah tau kalian itu serasi kok," ledek Bu Linda disertai dengan tawa kecil.
"Idih males banget." Kak Dheon memutar bola matanya.
"Yang ada aku yang males sama kaka," judes Clara dibarengi dengan membuang mukanya ke arah berlawanan Kak Dheon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia
Подростковая литератураApakah Clara bisa bertahan akan sikap cueknya Dheon? Clara Fellisyah , seorang siswi hijabers yang gaul dan selalu ditaksir oleh banyak para lelaki di SMA nya. Tapi tak sedikit dari mereka , dia tolak satu persatu hingga dia adalah tipe wanita yang...