Wajah yang murung kini berubah menjadi berseri, ini karna kesuksesan kak Dheon dalam menghibur Clara.
"Kak?"tanya Clara.
"Hmm,"jawab kak Dheon.
"Kaka tau nggak?"tanya Clara.
"Gak,"singkat kak Dheon.
"Samma—aku juga nggak tau, wokawokawok," jawab Clara sambil cengengesan.
"Unfaedah banget deh," ketus kak Dheon.
"Hehe, maaf,"jawab Clara yang mesem-mesem kepada kak Dheon.
Mereka sedang berjalan ke tempat bu Linda berdiam diri.
"Gimana Dheon? Clara udah kembali moodnya?" tanya bu Linda.
"Gak tau bu, gak jelas," jawab kak Dheon.
"Sekarang kalian mau ngapain?" tanya bu Linda
"Dheon mau pulang aja bu," jawab kak Dheon sambil membawa tas yang dititipkan kepada bu Linda
"Loh kok pulang? Kan kita—"
"Kita apa? Udah pulang unfaedah disini juga," ketus kak Dheon yang menyabet ucapan Clara, lalu pergi dari tempat tersebut.
Mendengar ketusan kak Dheon pikiran Clara kembali hancur, tubuh melesu dengan wajah menunduk dan bibirnya membisu seakan keceriaan yang tadi dia raih, kini tumbang hingga hancur berkeping-keping.
"Kamu mau pulang Clara?" tanya bu Linda.
Clara hanya mengangguk tanpa berbicara sepatah kata pun, lalu mengambil tasnya dan meraih tangan bu Linda untuk bersalaman.
"Yaudah, hati-hati ya!" pesan bu Linda
Clara hanya tersenyum dan langsung meninggalkan bu Linda dari kediamannya.
~ • ~
Gerbang tempat lombanya pun sudah dilewati. Tapi Clara masih terdiam membisu tak menentu. Terdengar dari belakang ada suara motor yang menghampiri Clara dan teriak memanggilnya.
"Clara," ternyata teriakan itu adalah teriakan Rangga yang memanggilnya, dia adalah seorang siswa kelas X bahasa 3, yang terpilih untuk mengikuti lomba yang Kreativ Siswa yang sama diikuti oleh Clara.
Clara menoleh kearah Rangga tanpa menjawab atau berbicara apapun.
"Kamu pulang ke Perumahan Bunga, kan?"tanya Rangga.
Clara hanya mengangguk tanpa berbicara.
"Yaudah, kita bareng aja,"ajak Rangga.
Clara tersenyum dan berkata "tidak usah". Lalu dia pun langsung berjalan meninggalkan Rangga.
"Clara tunggu! Menurutku tidak ada salahnya kalau kita bareng, lagi pula rumahmu itu jauh, bukan?" tawar Rangga.
"Trus kamu juga bisa mengirit ongkos," lanjut Rangga.
Tanpa basa basi Clara langsung menaiki motor yang dikendarai oleh Rangga.
"Oke kita berangkat yaa," ucap Rangga sambil menancapkan gasnya.
~ • ~
"Kamu kenapa? Dari tadi kok diam aja?" tanya Rangga.
"Gak papa," jawab singkat Clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia
Ficção AdolescenteApakah Clara bisa bertahan akan sikap cueknya Dheon? Clara Fellisyah , seorang siswi hijabers yang gaul dan selalu ditaksir oleh banyak para lelaki di SMA nya. Tapi tak sedikit dari mereka , dia tolak satu persatu hingga dia adalah tipe wanita yang...