Dikelas
Teman-teman Dina yang melihatnya ngos-ngosan langsung menghampiri."Kok baju lo basah Din?"
"Wayyooo ngapain aj lu dari kamar mandi"
"Lo sendirian kan d kamar mandi?"
" lo bersih toilet wanitakan bukan pria?"
"Apa jangan-jangan lo-"Ya begitulah pertanyaan dari teman-temannya Dina,lebih tepatnya nuduh sih
"Kalian bisa gk sih? gak usah sensitif mulu sama gua haa" ketus Dina
"Yeeee gitu aja lu marah nyet" sahut Aca
Dina menghela nafas nya dengan gusar"gali kuburan kuy"Dina tersenyum terpaksa
"Buat apa Din?" tanya Imel
"Buat ngubur Aca lucknat" menekankan kata lucknat dan meninggikan volume suaranya dengan ekspresi geramnya kepada si lucknat
"Yeee ngegas donk si kambing" Aca melipat kedua tangannya di dada
"Ngegas lah lucknat.ngomong sama orang gak ngotak ya gini"
"kenak darah tinggi mampus dah lu"
"udah-udah kalian ini masih pagi ribut mulu"sakat Nadia" sebenarnya lu kenapa sih Din,kok baju lo bisa basah semua?"tanya Nadia perhatian
Dina menghela nafasnya dengan panjang sambil menahan rasa sabar di dalam dirinya agar tidak hancur"Gua tadi kepleset di toilet" jelas nya detail
Serempak teman-temannya yang melihat penjelasan dari Dina langsung melongo
1
2
3
Andd
"Hahahahahhahahahahhaha" mereka semua tertawa ngakak melihat kawannya yang tertimpa musibah.Ya memang teman Dina semua lucknat,suka senang di atas penderitaan teman.tapi didalam lubuk hati yang paling dalam mereka semuanya saling menyayangi kok .
Di luarnya aja yang kayak bejat tapi di dalam masih mempunyai hati nurani lah."Kasihan banget sih lo Din,ya udah duduk dulu sini" marsya yang merasa kasihan dan masih memiliki hati nurani langsung menarik tangan Dina "mending lu duduk dulu sini,ni minum " sambil memberikan botol air minum miliknya yang diisi setiap pagi oleh maminya.
"Dari tadi kek" sambil mengambil botol air minum yang diberikan marsya dengan liget
Mereka yang melihat Dina meminum air mineral milik Marsya hanya bisa menelan ludah saja
"Lo gk pernah minum air mineral ya Din" tanya Tasya yang heran
"Ya pernah lah oneng,no di rumah gue beleak"ujar nya dengan nada ngegas sambil menunjukkan depan pintu
" owhh kira-in ya kan"tasya merendahkan nada bicaranya
Flash back on
Dina gabut gak tau harus mau ngapain.ia hanya bisa menatap langit-langit kamar nya saja sedangkan yang ada didalam kepalanya wajah Raja saja
Seketika lamunan nya buyar.handphonenya berdering yang tak jauh dari keberadaan nya
"Punya ikatan batin juga ni orang" ujar Dina pelan
"Hay Kanjeng" dengan memasang wajah yang menggoda
"Hay romo" balas Dina
Ya memang Dina dengan raja memanggil dengan sebutan istimewa bagi mereka
"Eh Kanjeng lagi ngapain tu,lagi mikirin romo ya"
"Iddih ge-er banget sih" elak Dina yang tak mau ketahuan
Dan blablablablablaaaaa
Mereka berbincang-bincang hingga sampai jam 11 malam
Flash back of
Kring kring kring...
Bel masuk jam pertama telah tiba.Di kelas Dina untuk hari Sabtu jam pertama masuk pelajaran Bu Rani
"Assalamualaikum anak-anak" Bu Rani memberi salam
"Wa'alaikumsalam Bu" jawab anak-anak serempak"Maaf kemaren Ibu tidak masuk karena anak ibu wisuda.kita kemaren sudah melaksanakan ulangan bab3.jadi,sekarang kita masuk ke bab4." seraya membuka buku yang khusus memang untuk guru
Tanpa bertele-tele bu rani langsung menjelaskan materi,karena takut ketinggalan dengan kelas lain "nah di bab4 kita akan mempelajari barisan bilangan.Barisan bilangan merupakan perkumpulan bilangan yang diturutkan dengan aturan tertentu(pola bilangan)"
Usai menjelaskan definisi garis bilangan Bu Rani langsung menulis rumusnya dipapan tulis yang diikuti oleh semua murid"Un=a+(n-1)b.Un itu suku ke n,a itu suku pertama,n itu bayangan suku,dan b itu beda suku"
Sudah panjang lebar Bu Rani menjelaskan akhirnya ia memberi kesempatan untuk anak murid nya bertanya " bagaimana anak-anak semuanya sudah jelas?" tanya Bu Rani
"Jelas" serempak semua murid menjawab, padahal ada yang tak mengerti tapi karena mereka takut untuk bertanya dan nantinya akan jadi riwet urusannya.mungkin lebih baik mereka memilih untuk membungkam.
Jadi intinya,ngerti gak ngerti pokok nya harus dingerti-in deh.
Kring kring.....
Imel beranjak dari kursinya dan menguletkan badannya"akhirnya bebas juga dari cengkraman mautzz"
"Tapi tumben banget ya gak ada yang jadi mangsa hari ini" sambung Nanda
Ya kalian tau kan,kalau Bu Rani masuk ada aja yang dapat hukuman.sekecil apapun masalahnya Bu Rani tidak akan menyepelekannya
"Dah insaf paling" sabung Diko dengan berjalan keluar kelas dan tangan yang dimasukan kedalam kantong jelana sebelah.
"Parah lu pada" balas Marsya dengan muka sok baiknya
Semua mata langsung tertuju pada Marsya dengan ekspresi heran.padahal diantara mereka semua yang paling hate dengan Bu Rani ya marsya. Malah nyumpahin lagi
"Lo kesambet apa sih sya" Dina bertanya heran "bukan nya lo yang suka nyumpahin ya" timpalnya dengan menaikan satu alis
"Hehehe" Marsya tertawa dengan menunjukkan sederetan giginya yang gak seberapa putih itu sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Kuy kantin" ujar Tasya sambil memecah kan suasana
----
Kantin
"Kalian cari tempat duduk biar gua sama Aca yang mesan makanannya" ujar MarsyaTanpa bertanya kepada para sahabat nya mau pesan apa,Marsya sudah tau terlebih dahulu.sebab makanan favorit mereka hanya mie ayam dengan minuman lemon tea mang Maman saja tak ada duanya pokoknya dah
Mereka biasa duduk di paling pojok.karena disitu tempatnya dingin,tidak ramai dari kerumunan orang dan tidak terlalu berisik dengan para mulut yang akan mengganggu panca Indra pendengaran mereka
Tidak perlu menunggu lama pesanan mereka sudah datang.semuanya sama satu orang satu porsi kecuali Marsya dia memesan dua porsi untuk dirinya
Mereka sudah tidak heran lagi dengan kawan nya yang satu ini selalu gembul dalam urusan makanan.
_________
Don't forget coment and votenya ye
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran Unfaedah
Teen FictionHanya di awal manis Berakhir dengan tragis Mata yang sering menangis Dan hati yang slalu ter iris Yaa janji mu yang akan selalu menghantui Diriku. Hari hari ku begitu berubah tanpa nya, jati diriku yang kian menghilang Mau tau akhir ceritanya?? Kuy...