Usai makan mereka langsung masuk kedalam kelas dan masih ada waktu tersisa 15 menit lagi

Mereka menggunakan waktu itu dengan bermain trut or dare. botol yang diputar ditengah-tengah mereka duduk.

Entah apa yang mengganjal dihati Dina.tapi apa ya?? ia lupa,sungguh pemikiran nya sudah hancur. Dari pada ia crazy mending ia tanya aja kepada Nadia yang sedari tadi hanya duduk di bangku nya dengan membaca buku

Nadia lebih memilih mengasingkan diri dari teman-temannya semenjak kelas 6 semester 2 dan bersikap dingin.Tak ada kata heran lagi bagi mereka yang sudah mengenal Nadia apalagi yang sudah berteman dengan nya sejak SD

"Nad" panggil Dina dengan lembut sambil memegang pundak Nadia

Nadia hanya melirik kearah Dina sambil memasang raut wajah yang bertanda tanya

"Kita ada PR b.indo?"

"Iy"

"Haaaaa" Dina kaget "yang mana perasaan gak ada deh" timpal nya sambil mengingat-ngingat kamaren lusa

"Yang tentang narasi" jawab Nadia

"Adduh" Dina memukul jidat nya

"Emang nya kenapa Din?" Nadia menaikkan satu alisnya

"Emmm gak papa kok" ujarnya dengan senyuman "gua kebelakang dulu ya" sambil menunjukan besty nya yang lain sedang bermain trut or dare dengan meninggalkan Nadia sendiri lagi

"Aduhhhh" Sambil memegang perutnya

"Din lu kenapa" tanya Aca

Nadia mendengar suara Dina yang kesakitan langsung menoleh ke belakang,ia sangat terkejut melihat Dina kesakitan lebih tepatnya sih bingung karena Dina barusan saja dari tempatnya dan tidak kenapa napa

Baru saja ia mau beranjak bangun dari kursi,Dina malah mengedipkan matanya sebelah kepadanya

Ia menghela nafas lega,ia sudah paham apa yang dipikirkan oleh Dina.tapi ia bingung dengan Dina akhir akhir ini sifat nya mulai berubah menjadi anak yang tak disiplin seperti dulu lagi

Ahhh ntah lah,dia tidak mau berfikir panjang tentang hidup orang lain

"Din lo kenapa Din, jawab" tanya Tasya dengan panik sambil menggoyangkan tubuh Dina

"Perut gua sakit" ia melirik ke temannya sebentar"kayak nya gua tadi makan sambal mang Maman kebanyakan deh"timpal nya

"Ya udah mending lu istirahat di UKS aja dulu"lerai Imel

" iy biar kita anterin"ujar tasya

"Terus pak Joni nanti gimana dong" balas Dina dengan ala sok lugu nya dia

Ia sebenarnya tahu bahwa temannya tidak akan tega melihat nya kesakitan seperti ini.makanya ia memanfaatkan teman untuk mengambil keuntungan

"Biar kita yang bilang nanti sama pak Joni" lerai Aca

Itu sudah diduganya

Setelah mengantarkan Dina ke UKS teman-temannya langsung masuk lagi kedalam kelas takut tertinggal pelajaran

Sementara Dina didalam UKS membuang nafas lega.ia malah berfikir kalau se sekali boleh lah bohong terhadap teman-temannya tidak hanya teman yang ia bohongi melainkan seorang guru juga.

Dina tidak dapat mengendalikan dirinya lagi, semakin hari cinta nya semakin bertambah. itu memang urusan hati yang membuat hidup kita ribet.

Seperti biasa nya kalau orang sedang jatuh cinta itu seperti orang gila.itu semua terbayang dengan wajah atau rangkaian kata romantis yang keluar dari pita suara pasangan nya.mereka lupa daratan kalau sudah mengenal cinta.

Padahal kalau didefinisikan cinta itu sebenarnya nafsu,dipandang dari sudut wajah.tapi beda dengan rasa kasih sayang,seseorang akan memandang nya tulus dari hati dan sifat

2 jam telah berakhir pelajaran pak Joni pun telah usai

Ini jam sekolah ya gays jadi 1jam itu 45 menit bukan 60 menit kecuali di luar sekolah.

Kring kring kring kring......

Semua siswa bersiap-siap pulang

"Baik kita sambung di lain hari bapak akhiri assalamualaikum Wr... Wb..."

"Wa'alaikumsalam Wr... Wb..."

Semua murid pun berhamburan pulang

Dina yang mendengar suara bel langsung beranjak dari kasur dan memakai sepatu nya kembali.ia ingin mengambil tasnya yang tertinggal di kelas.

Baru saja ia keluar dari pintu UKS,eh ternyata teman-temannya sudah mengantarkan tas nya.

kecuali dengan temannya yang satu lagi itu,ya siapa lagi kalau bukan Nadia.Dia pulang duluan tadi karena dia sudah tahu kalau Dina hanya berbohong, jadi gak ada yang perlu di khawatirkan.

"Din lo yakin mau pulang sendiri?" tanya Imel yang tak yakin kalau Dina masih kuat membawa sepeda motor

"Iya gue gapapa kok,cuman sakit perut biasa doang" jawab nya dengan senyuman

"Ya udah kalau gitu kita duluan ya din" ujar Imel yang tak enak meninggalkan kawannya sendirian disaat lagi sakit

Ya mau bagaimana lagi,semua itu kemauan nya Dina mereka tidak mungkin memaksakan kehendak orang lain

Dibalas dengan anggukan saja oleh Dina dan menatap punggung temannya yang semakin menjauh dan akhirnya menghilang

Tanpa berfikir panjang Dina langsung lari menuju toilet untuk merapikan dirinya

Ia tidak mau saat bertemu dengan seseorang yang ia cintai nanti,tanpa paras yang indah.ia ingin penampilan nya begitu sempurna

Kalian bisa menebak nya sendiri lah.
Tadi malam kan Dina telfonan dengan raja
Pastinya mereka sudah janjian dong

Tak lama handphonenya berbunyi

"Din d mna?kk dah di pintu gerbang ni"
"Iy ini Dina baru keluar dari kelas"
"Cepat ya Kanjeng"
"Asiapp Romo"

                                _____
Don't forget coment and votenya ye





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pacaran Unfaedah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang