Dina diam dan melihat ekspresi wajah teman-temannya yang receh itu satu persatu.rasanya ia sudah tidak kuat lagi untuk menahan geli tawanya itu.

Keheningan yang ada dalam ruangan itu dan benar-benar saja tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka.

Tak kuasa Dina  menahan tawanya lagi ia pun langsung mengeluarkan kan suara pecah tawanya"HAHAHAHA "Sambil memegang perutnya yang sakit karena tertawa begitu kocak " lucu banget muka kalian,gak tau deh gua mau deskripsikan muka kalian gimana lagi HAHAHAHA "timpal Dina dengan tawanya yang pecah

Teman Dina yang sudah mendengarkan nya dengan serius melihat tingkah laku Dina seperti itu langsung menonyor kepala Dina, sebagian teman nya memukul bahu Dina.

" anjir lu Din"

"Bangsadd bangsaddd..."

"kimbekk kimbekkk"

"Apaan sih gaje benerr"

"Aingggg dah serius juga"-,-

Ya begitulah Omelan dari teman-temannya Dina yang tak terima dikerjain dengan Dina.beda dengan Nadia dia hanya diam saja dan tidak ada hal yang lucu baginya.

" iya iya gua ceritain tapi sabar dulu dong gua mau minum dulu ni,haus gua"seraya meminum segelas teh hijau yang sudah di sediakan tadi oleh Rashel terlebih dahulu.

Teman-temannya Dina mengeluarkan nafas dengan gusar dan mengelus dadanya agar sabar menahan tingkah Dina ini.

"Gua pacaran sama anak SMA nam"

"Kelas berapa ??"-tasya
" lah kok bisa"-Aca

"Kalian berdua bisa gk sih dengerin gua cerita sampai habis dulu nah setelah habis baru kalian nanyak nyettt......" Dina menekan kan kata nyet nya itu sangking geram nya kepada teman-temannya.

"Hehehe" cengir tasya tanpa dosa

"Yaa sorry sorry" Aca sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Mau lanjut gak ni?" tanya Dina

"Ya mau lah" jawab Imel dengan liget

"Nama nya Raja Kean Danu kelas 12 ips2 sekolah di SMA Negeri 1 Gunung Meriah orang Tulaan tepat nya di belakang sekolah Muhammadiyah Tulaan" Dina membuka ponselnya dan menunjukan sebuah foto kepada teman-temannya.

Teman-temannya hanya mengangguk tahu.
Dan melontarkan sebuah pujian dan pertanyaan kepada Dina.

"Manis sih" -tasya

"Anjir kok lo bisa kenal sih sama jowok semanis dia"-Aca

"Auto diabetes njirr" puji Imel yang tak mau kalah

"Emang lu makan apaan sih sampai diabetes boleh dong bagi" Marsya sambil mengulurkan tangan kanan nya meminta makanan kepada Imel.

"Owhh itu gua makan menu baru mang maman di sekolah tadi manis bener makanannya" bohong Imel

"Lo kok makan menu baru mang maman gak bilang bilang sama gua" sambil memanyunkan kan bibirnya

"Lo percaya sat??" tanya Aca kepada Marsya sambil tersenyum ingin mengeluarkan pecah tawanya

"Ya percayalah kan Imel yang bilang sendiri" jawab Marsya dengan polos

Mereka semua tertawa pecah sambil menonyor kepala si Marsya tanpa segan.karena isi kepala si Marsya hanyalah makanan sajaaa... Kecuali identitas dirinya yang harus ia ingat.selain itu tidak ada yang  disimpan dalam otaknya

"Temen sapa ni yang ilang?gesrek banget nih otaknya" ujar Aca

"Yeeee elllahhhh kayak otak lu gak gesrek aja" balas Imel yang tak bermaksud membela Marsya

"Kalian berempat tu sama aja tau gak?" balas Dina untuk mengintropeksi diri teman-temannya

"Berempat sapa aja ni neng?kan mereka cuman bertiga" balas tasya yang curiga

"Ya elo lah satu lagi nyett" sakat Dina

"Anjayyyy" balas Tasya kepada Dina yang tak terima

"Tapi gini gini lo nyaman kan sama kita?"tanya Aca sambil naik turunkan alis nya

" iya sih"jawab Dina dengan jujur

"Gapapa lah punya temen receh kayak kita yang penting bisa membuat kita tertawa lepas dan mengeluarkan semua beban yang ada dikepala kita sehingga tak menjadi pikiran yang dapat membuat otak kita frustasi.your enjoyy aja kalau sama kita gak usah di ambil susah ambil aja mudah nya ,ya gak?" ujar Tasya panjang lebar sambil menaikan satu kali alis nya

Mereka semua takjub dengan kata-kata bijak yang dilontarkan dari mulut Tasya.
Karena baru kali ini Tasya omongan nya tu lurussss tak ada beloknya atau polisi tidur sekali pun

"Eummmmm" balas mereka semua kemudian berpelukan kecuali Nadia

"Nad sini dong,kan lo bestu kita juga" panggil Dina

Nadia langsung memeluk sahabatnya,yang mungkin cuman hanya ia miliki saat ini

"Kok jadi mellow gini sih" ujar Marsya

"Emmm baper" lerai Dina

"Dah ah,mellow nya gak usah lama-lama ntar jadi lebay karat kita" sakat Aca sambil melepaskan pelukan diikuti oleh yang lain dan kembali duduk ketempat semula.

"Ya udah mending kita kerjain ni tugas cerita mulu gimana selesai nya" ujar Nadia yang baru saja mempergunakan pita suara nya itu.

                                       _____

Don't forget coment and votenya ye





Pacaran Unfaedah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang