Satu

79 31 27
                                    

Asyila menatap pantulan dirinya di hadapan cermin dengan rambut di gerai dihiasi pita berwarna biru tua, berpadu dengan balutan seragam sekolah yang melekat di tubuh rampingnya. Polesan Make up tidak terlalu tebal menambah kecantikan seorang Asyila.

Asyila menatap nanar pita yang ia kenakan.Tanpa di sadari satu tetes air mata nya lolos keluar, Asyila teringat seseorang yang memberikan pita ini pada Asyila.

'Asyila lo harus kuat tanpa kehadiran dia di samping lo' batin Asyila tersenyum getir, lalu mengusap air mata nya yang mengalir.

Asyila tidak mengetahui jika ponsel nya terus berbunyi dari tadi. Ia pun tersadarkan oleh dering ponsel nya.

Asyila beranjak mengambil ponsel nya yang tergeletak di atas kasur nya. Ia pun duduk di tepi ranjangnya, untuk memeriksa bunyi notif yang mengganggu nya dari tadi.

Panggilan tak terjawab (3)

Asyila heran siapa yang menelpon nya pagi pagi begini.

085753****** is calling...

Asyila sangat asing dengan nomor ini, tanpa pikir panjang Asyila pun mengangkat telpon nya.

"Hallo," ucap seseorang di sebrang sana.

"Siapa ya?" tanya Asyila.

"Gue Rangga, masih inget kan?" ucap Rangga.

"Oh Rangga, mau apa lo pagi pagi gini nelpon gue?" tanya Asyila.

"Gue mau ngajak lo berangkat sekolah bareng, gue tunggu di depan rumah lo sekarang," ucap Rangga, mematikan telpon nya sepihak.

"Apa? Hallo, Rangga, yah di matiin lagi," gerutu Asyila. '

'Dasar orang aneh' batin Asyila.

Asyila sangat heran, dari mana Rangga tau rumah nya? Asyila pun membuka kaca balkon nya, dan benar saja seorang Rangga sedang anteng menunggu di atas motor Sport nya.

Asyila pun mengambil tas dan memakai sepatu nya. Kemudian Asyila keluar dari kamar nya bergegas menuruni tangga dan mendapati Alisa dan Alvin di meja makan.

"kenapa kamu terburu buru sayang?" tanya Alisa Mama Asyila.

"Ma, Syila sarapan nya di kantin aja ya soalnya udah ada yang nunggu di depan," jelas Asyila.

"Siapa? Vira?" tanya Mama Alisa.

"Bukan, itu Rangga," jawab Asyila.

"Cieee Kak Syila punya pacar baru nihh," goda Alvin, Adik Asyila.

"Ihhh bukan, kalo ngomong jangan ngawur dek. Rangga temen Syila, dia murid baru," jelas Asyila.

"Yaudah berangkat sana, kasian temen kamu udah nunggu dari tadi," ucap Mama Alisa.

"Kalo gitu Syila berangkat ya Ma, dah Mama dah Alvin." Asyila mencium pipi Mama Alisa.

Asyila pun bergegas keluar, menghampiri Rangga yang menunggu nya dari tadi.

"Nunggu nya lama ya?" tanya Asyila.

"Engga ko, yaudah ayo naik keburu kesiangan," ajak Rangga.

Asyila pun naik, dan Rangga pun melajukan motor nya dengan kecepatan sedang.

Di perjalanan Asyila sangat heran dan berfikir dari mana Rangga mendapatkan nomor ponsel nya? Dan dari mana dia tau alamat rumah nya?

Tanpa berfikir panjang, Asyila pun memberanikan diri untuk bertanya.

Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang