Lima

31 10 2
                                    

"Tunggu sebentar oke, gue langsung otw. " Ucap Asyila. Sambil menutup telpon nya. Ia pun turun kebawah untuk siap siap pergi ke sekolah.

"Hai ma, mana bekal yang Syila minta? " Tanya Asyila.

"Nih, mama ngga lupa ko. Hati hati ya sayang, jangan lupa bekal nya di habis kan. " Ucap Alisa.

"Iya, Syila berangkat dulu ya ma. Bye. " Ucap Asyila meninggalkan Alisa yang tengah menyiapkan makanan di meja makan.

"Yu kita berangkat. " Ajak Asyila.

"Katanya aku ngeselin, ko kamu mau berangkat bareng sama aku? " Seru Rangga.

"Sayang kalo tawaran nya di tolak, kan gabaik nolak tawaran orang lain. " Jelas Asyila.

"Gamau aku kecewa yaa? " Tanya Rangga sambil menaik turunkan kedua alis nya.

"Dih, ko jadi aku kamu sih. Jijik tau, so akrab pula. " Cibir Asyila.

"Udahlah, kapan kita mau berangkat coba?" Lerai Rangga.

"Lo sih ngeselin. " Ucap Asyila, sambil menaiki motor sport Rangga.

"Ngeselin ngeselin gini juga ngangenin loh, ntar lo juga suka sama gue. " Ucap Rangga penuh kemenangan.

"GAK AKAN PERNAH. " Tukas Asyila.

"Udah dari tadi galak banget sih lo, mending pegangan. Takut nya Capar gue jatoh. " Ucap Rangga.

"Ngoceh aja terus. " Cibir Asyila.

Rangga pun tertawa dan langsung melajukan motor nya ke sekolah.

***

"Nih bekal nya buat lo aja, gue ngga mood makan. " Ucap Asyila, sambil menyodorkan kotak makan nya.

"Wihh, Capar baik banget sih. Makasih baby. " Ucap Rangga, seraya memasukan kotak makan kedalam ransel nya.

"Nanti pulang nya gue anterin lagi oke, sekalian mau minta izin ke ortu lo. Biar kita di restuin. " Oceh Rangga.

"Kita? Lo aja kali, gue ngga ikutan. Udah lah, gue mau ke kelas bye orang aneh. " Ucap Asyila langsung meninggalkan Rangga.

"Ish, orang aneh katanya? Awas aja lo Sya, lo bakalan tergila gila sama gue. " Ucap Rangga percaya diri. Rangga pun bergegas ke kelas nya.

Sedangkan Asyila, dia sekarang tengah menahan amarahnya. Iya sedang mengingat saat ia tengah berjalan menuju kelas nya, Bisa bisanya seantero sekolah ini berbisik bisik tentang Asyila dan Rangga.

"Emang bener ya, Asyila deket sama stok cogan kita—

" Eh tadi si Lugu itu berangkat bareng sama Rangga loh—

"Mau aja Rangga sama Asyila—

"Muka aja lugu, hatinya muna—

" Terus aja embat—

Asyila sangat tidak tahan dengan omongan yang hanya lalu lalang itu, Asyila sangat geram. Ingin sekali Asyila merobek dan mencakar semua mulut yang berkata seperti itu pada nya. Tapi apalah daya, Asyila takut jika dirinya masuk BK dan di cap sebagai siswa pembuat onar. "Sabar Syil, lo bakalan buktiin kalo lo itu ngga muna." Batin Asyila.

***

XI IPS 2 Disini lah Rangga berada. Dengan keheningan saat pelajaran Sejarah berlangsung. Awal nya Rangga ingin pindah kelas, agar Rangga sekelas dengan Asyila. Tapi Rangga urungkan, mungkin Rangga tidak bisa fokus belajar bila dirinya sekelas dengan Asyila.

"Ppssttt.... " Ucap Rangga menoleh ke arah bangku belakang, Daniel.

"Apa? " Tanya Daniel.

"Bantuin gue dong niel. " Ucap Rangga berbisik bisik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang