Prologue

252 96 64
                                    

Gadis itu menatap sekeliling berkali-kali.

Matahari menembus dedaunan yang dijadikan gadis itu sebagai tempat berteduh, merasa masih merasakan panas gadis itu berpindah disamping temannya yang lebih tinggi darinya.

Teman di barisan belakang si gadis itu mencolek bahunya. "Kenapaa?" Tanya gadis itu sambil berbalik ke arah belakang.

"Nat, aku mengenal lelaki yang mengaji tadi" ucap teman si gadis yang ternyata dipanggil Natya.

Natya menghela nafas sejenak lalu berkata "lalu, aku harus apa? Apa hubungannya denganku Naissa?"

Teman si gadis yang bernama naissa tersenyum geli menahan tawa "bukankah kamu menyukainya? Sepertinya kamu memperhatikannya sejak tadi, tidak mau menitip salam?" Ucap Naissa.

"Ah, aku hanya mengagumi suaranya. Sela si gadis.

"Dia sudah mau khataman, sepertinya tahun ini. Yakin tidak mau nitip salam?" Naissa menggoda si gadis sambil senyum-senyum

Si gadis menggelengkan kepalanya sembari berkata "dia gendut, hitam lagi aku tidak menyukainya. Kamu tahu sendirikan aku menyukai siapa"

.
.
.
.
.

Please vote and comment guys^.^

I'm a newbie here, so lets be friend.

Sorry belepotan dan banyak ga jelas.

For informatian this is my firts story:")

Akhir SegalanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang