Pesantren. Sekolah yang natya tempati sekarang berbasis asrama, biasanya menjelang ujian semester akan dilakukan pelunasan spp dan sudah pasti putra-putra yang sedikit jarang dilihat akan bermunculan di kantor putri dikarenakan bendahara pesantren adalah seorang perempuan.
Terlihatlah putri-putri yang berseliweran di depan kantor, natya salah satunya. Dia berdiri didepan kantor sembari mengobrol dengan salah seorang temannya.
Natya terlihat kembali memperhatikan sekitar.
'tidak ada yang menarik' ujar natya dalam hati"Ada yang mau kembali ke kelas?" Natya bertanya sambil kembali meperhatikan sekeliling.
"Ayoolah bareng" bersamaan dengan ucapan naissa, salah seorang dari mereka langsung bertanya "itu anak tahfidz bukan?"
Natya mengembangkan senyumnya "fix yang pake sarung catur itu aku yaa, gaboleh diambil" lalu melanjutkan "naissa ayo pergi, yang penting aku sudah melihatnya"
✨
Dipesantren ini dibagi menjadi dua bagian ada anak tahfidz dan anak reguler, anak tahfidz mereka yang masuk kelas untuk menghafal Al-Qur'an saja dan anak reguler mereka yang masuk kelas dan belajar seperti biasa.
Lisa memandangi mereka berlima lalu mengatakan "sabar yaa, kalian tidak pulang. Selamat bersenang-senang"
Begitulah kehidupan anak tahfidz di pesantren itu, mereka akan pulang ketika 10 hari sebelum lebaran menyapa.
Iin mendengus kesal "b aja kelesss, nanti kita puas-puasin liat doi kamu berhubung dia juga anak tahfidz"
Lisa merengut lalu mengatakan "jangan dong, doiku ya punyaku lagian sudah kugembok pake gembok sendal, gabisa diganggu gugat"
"yaudahh sih, ayo kita balik keasrama aja. Tidur lebih baik dari pada gaada dibikin" sela dewi
"Ayoo"
.
.
.
.
.Tbc
WAW. MUMET ASLI, ternyataaa bikin story itu ga mudah:( but, ada serunya juga.
YODAAH GAIS,
wait u're KRITIK dan SARAN🙏🏻💙JANGAN LUPA VOTE✌✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Segalanya
Teen FictionBukan salahnya, salahmu yang bodoh menanam tanpa tahu akibat dari menanamnya di tempat yang salah.