Harus pake intro gak nih?
Ngegas aja gapapa kan, sebelum-sebelumnya juga langsung ngegas.
Natya bukanlah seorang gadis cantik seperti tokoh utama Cinderella, natya Cuma seseorang beruntung yang bersekolah disebuah pesantren yang notabenenya biaya sekolah tersebut lumayan mahal. Gadis labil, gadis kepedean. Mungkin julukan itu pas buat seorang natya.
Subuh itu sesuai jadwal harian kegiatan menghafal di masjid dilakukan, kegiatan menghafal yang dilaksanakan pada bulan ramadhan ini selalu digabung antara putra dan putri, tetapi selalu ada jarak antara putra dan putri yang berbataskan tirai biru dan lantai beton antara lantai satu dan lantai dua masjid. Seperti biasa mereka melakukan kegiatan harian tersebut, mengaji, menyetor, dan itu terus berulang-ulang, sehingga mungkin karena bosan atau mengantuk Natya berdiri lalu mengintip ke daerah putra. Mata Natya membelalak, lalu tersenyum senang.
Heran dengan tingkah Natya, Naissa langsung berdiri mengambil tempat tepat disamping Natya "Ohh.. Fariz tohh, kamu beneran suka dia?" Tanya Naissa.
"hmm..." Natya bergumam menghiraukan Naissa.
Naissa menatap kagum. Natya heran. "kamu liat siapa nat?"
"Itu kak Ramadhan bukan? Kok makin ganteng?!! Kok ngeselin?" Kata Naissa.
"Ohh.. kirain kamu liat pujaan hati aku. Hahaha"
" Ngapain? Kayak ga ada cowo lain aja. Lagian bukan typeku, kamu tau sendiri aku suka kak Ramadhan sejak SMP " sinis Naissa.
" Yaudah sih. Ke asrama yuk Nai, udah jam 8 ni. Mau tidur aku."
"yaudah ayuk" kata Naissa sembari jalan menuju tangga. "Ehh Nat, Fariz ngikutin kita kayaknya. Dia ikutan pulang." Kata Naissa yang mengintip dari balik tirai biru. Tirai biru itu tidak cukup tinggi sehingga jika ingin menaiki tangga mereka para putra yang berdiri di halaman masjid akan terlihat.
" Ihh.. jangan gitu dong Nai, aku geer nih." Kata Natya sambil menutup mukanya
" Alay lu Bucin, au ahh.."
__
Malamnya selepas shalat isya. Makan malam. Mengaji untuk mempersiapkan ujian besok hari. Rutinitas yang sedikit membosankan. Natya menuju gazebo lalu menyapa semua yang ada disana.
"Kalian mau mengaji dimana?" Tanya Natya
"kami depan kantor aja kak, mau ikut. Mumpung sepi." Kata Ummu dan Aisyah
"Kalian??" Menatap ke arah Azizah dan Nuha.
"Ruang makan kali kak, haha. Sekalian, tadi kami belum makan"
"Yasudahlah, ayo nanti kita kedapatan satpam nongkrong jam tidur begini." Ajak Natya.
__
"Kak Nat, itu kak Fariz kan?" kata Ummu tiba-tiba
"Mana?? Mana??" Tanya Natya semangat.
"itu kak, beneran. Dia yang nyandar di depan masjid itu yang duduk sambil nyenderan!!"
"Yang apa dek? Yang nemplok didinding?? Lu piker cowo gue cicak!! Hahaha" Natya tertawa
"garing kak garing ihh.. seriusan ini" Ummul merengut.
"yaudah biar aku duduk disitu, biar dia pandangin aku. Hahaha"
"kegeeran kamu kak. Ew"
"yaudah sih, ngalah aku sama bocah." Natya berpindah ketempat duduk yang tadi diduduki oleh adik kelasnya itu, sambil pura-pura mengaji tetapi matanya mencuri-curi pandang kearah cowo pujaannya tersebut smbari tersenyum lebar.
.
.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Segalanya
Teen FictionBukan salahnya, salahmu yang bodoh menanam tanpa tahu akibat dari menanamnya di tempat yang salah.