6

53 16 6
                                    


Ketika sampai di perbatasan masjid, Natya yang merasa tidak enak badan memutuskan untuk kembali ke asrama, tetapi langkahnya terhenti ketika melihat manusia-manusia keluar dari masjid lalu bergegas mendatangi sesorang kakak kelasnya yang berjalan menuju asrama yang melewati gazebo.

"Kak Adzani" Sapanya kepada kakak kelasnya yang bernama Adzani tersebut.

"Kamu dari mana dek? Baru liat, biasanya stand by kalau pertemuan putra putri begini" Ujarnya ceplas-ceplos.

Natya merengut sembari mengamit lengan Adzani "gak gitu juga kali kak, Aku sakit nih" lalu membawa tangan Adzani tersebut ke dahinya.

"hangat, sakit tapi keluar asrama huh"

Sambil nyengir Natya berkata "Yakan mau ngaji, besok ujian juz 2"

"Ngaji iya ngaji sambil liat doi maksud kamu?" Kata Adzani lagi.

"Tau aja deh kak" Natya tersenyum lebar.

Masih diperjalanan menuju asrama, bertepatan di depan pintu utama masjid.

Bismillahirrahmanirrahin,

Alhamdulillahirabbil'alamin...

Natya yang pucat mendadak tambah pucat, dia mengenal suara itu. Suara yang membuat dia sering tersenyum sendiri. Mereka secara otomatis seperti sudah di control berbalik kearah suara tersebut.

"Tuh doi kamu, berdiri di depan pintu mainan lampu"

Natya meringis "Dia mau ngaji apa caper sih"

"Lah doi sendiri dikatain, Hahaha..." Adzani tertawa keheranan melihat keabsurdan adik kelasnya yang bucin itu.

­­___

"Kak Nat, gak mau pulang ke asrama? Makin sakit loh nanti" Tegur Aisyah yang berada di sampingku.

"Gamau, kenapa sih dia gak masuk-masuk" sahut Natya dengan gerutuannya.

"Lagian kenapa ditungguin sih kak"

"Ihh.... Diaku mau ke kamar mandi, minggir aku juga mau ke kamar mandi" Kata Natya lalu memasuki kamar mandi.

Sekedar informasi, kantor putri memiliki kamar mandi luar dan dalam, dan sedikit informasinya lagi kamar mandi luar dan dalam itu berdampingan.

"Jadi, kak Nat. Dia ngapain di kamar mandi?" Tanya Aisyah begitu Natya keluar dari kamar mandi.

"Ehh.. kamu piker aku ngintip? Yakali aku tau dia ngapain." Sewot Natya.

Natya melihat kembali focus melihat kearah masjid. Berhubung di depan masjid ada tempat berwudhu dia melihat Fariz mengambil air wudhu yang ada disana,

"Kamu pergi tidur sana!! Ngapain sih disana?!" Suara berat milik fariz mengagetkan Natya dan kedua adik kelasnya itu.

Natya dan adik kelasnya terdiam, syok. Terutama Natya, dialah yang paling kaget.

"Astaga.. itu Fariz kan tadi!!" Hebohnya setelah sadar dari keterkejutannya.

"Heboh amat sih kak" Tegur Indri salah seorang adik kelasnya tadi.

"Ya Allah... Aku terharu tau, gak nyangka. Kirain dia bakal cuek bebek dengan kehadiran kita disini" Matanya berkaca-kaca. Mungkin efek dari kaget dan senang. Campur aduk, seperti nasi uduk.

"Lebay, Alay" Kata dua adik kelasnya bersamaan dengan kata yang berbeda.

"Adik kelas nda beradab kalian huh" Dengus Natya lalu bergegas merapikan kursi disana.

"Pulang kak?" Tanya Aisyah.

"Nda. Mau ke asrama"

"Maksudku ya itu kak, pulang ke asrama"

"Indri, ke masjid yuk" Kata Natya tiba-tiba.

"Nda ikut-ikutan. Mau pulang. Bye kak" Ujar Aisyah sambil berlalu.

"Kak Nat, aku ikut boleh kan?" Tanya Ummu yang tiba-tiba ada disamping Indri dan Natya.

"Berani?? Gak takut ketahuan?" Tantang Indri.

"Takut sih, tapi kepo" Sahut Ummu sambil nyengir.

Natya berjalan menuju masjid "Ayo, kalo ketahuan kita bilang cari Qur'an atau ambil sajadah. Intinya cari alasan" Ujarnya dengan suara berbisik.

"Sekalian aku juga mau ambil sejadah aku kak"

"Kak Nat tanggung jawab kalau ketahuan"

"Shhutt. Diam, kalau ketahuan berabe" Natya mengatakan itu sembari meletakkan jari telunjuknya di bibir.

___

Di bawah pohon asam yang umurnya entah berapa tahun lamanya. Ada rumor yang mengatakan jika pohon asam itu ditebang, si penunggu pohon akan marah dan membuat para santiwati kusurupan. Lupakan tentang si pohon dan penunggunya, itu tidak penting. Yang paling penting adalah para gadis yang bergosip ria di bawah pohon itu.

"Astagfirullah kak Nat, aku seneng banget tau"

"Iyadeh Indri, seneng-seneng. Aku juga senang semalem pake bangetnya banyak kali" Natya kembali tersenyum sambil menatap Qur'an yang ia bawa, lalu "Aku mau ujian, kalian jangan gossip di dekatku dong. Ga focus tau" Ujar Natya lagi sambil mendengus kesal.

.

.

.

.

.

Tbc

Maaf aku slow motion. Slow update maksudnya. Garing wkwkw. Gimana gimana? Udah sedikit panjang gak sih? Makin ngawur ya?? Maafkan aku yang amatiran ini sayang

Jangan lupa VOMENT! Aku gak maksa VOTE kalo emang gak suka, tapi COMMENT. Aku lebih suka kalian kritik aku kalo emang gak bagus. Thank you love.

Salam manis dari aku si amatir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Akhir SegalanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang