SEASON 2 - 2

538 41 1
                                    

AUTHOR POV

" Dokter nadine , senang bertemu dengan anda . . . " nadine tampak terkejut begitu ada seorang laki-laki yang mendekatinya. " saya ingin menawarkan program baru, mengingat kontrak anda dengan program ini akan segera berakhir , ahh... saya Deniz, Burack Deniz pemilik stasiun TV the star , "ucap laki-laki itu membuat Nadine menjabat tangan nya dengan ragu.

 saya Deniz, Burack Deniz pemilik stasiun TV the star , "ucap laki-laki itu membuat Nadine menjabat tangan nya dengan ragu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" ah . . . the star adalah stasiun TV terbaik saat ini , Mr. Deniz, tentu saja . . ."jawab nadine , tidak ingin menyia nyiakan tawaran bagus pria didepan nya. " baiklah sampai ketemu besok, di kantor ? " pria itu tersenyum. Nadine hanya mengangguk dan berlalu.









NADINE POV

Aku menunggu Deniz di depan ruang kerjanya, sembari menghabiskan kopi yang disajikan oleh sekretarisnya.

Aku menunggu Deniz di depan ruang kerjanya, sembari menghabiskan kopi yang disajikan oleh sekretarisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Mr. Deniz . . ." sapaku begitu laki-laki itu keluar ruangan. " Hi nadine , just Deniz, aku tidak biasa bekerja dengan panggilan formal . . ." ucapnya membuatku mengangguk. " Deniz . . ." ulangku . Aku membaca konsep acara yang disodorkan Deniz padaku dan merasa tertarik. " aku setuju , aku akan membaca kontraknya dirumah dan menyerahkan nya besok , apa tidak masalah? aku harus menjaga putraku "jelasku , membuat Ekspresi wajah Deniz berubah. " kau sudah menikah ? oh, maaf memintamu datang kemari sendirian, suamimu bisa salah faham nanti "ucapnya membuatku terkekeh. " aku sudah memiliki putra, tapi aku single Deniz, ceritanya panjang dan rahasia " candaku. Deniz tertawa. " baiklah , karena tidak akan ada yang marah, bagaimana dengan makan siang besok ? sekalian membahas kontraknya ?" tanyanya, aku berfikir sejenak sebelum mengangguk mantap. " tentu saja " jawabku , sebelum meninggalkan ruang kerja miliknya.

- - -

SATU MINGGU KEMUDIAN

" Hebat , baru tayang perdana acara ini sudah memiliki rating teratas, kau memang pembawa keberuntungan, Nad " Deniz memukul lenganku pelan. " haruskah kau mentraktirku makan siang ? " godanya , aku tertawa. " baiklah . . . "jawabku. " ah ... aku tahu restaurant baru terbaik di kota ini, pemiliknya adalah temanku dari inggris . . . bagaimana kalau kita kesana ? " tanyanya. Aku mengangguk. " siap bos " jawabku singkat.

Restaurant ini memang sangat indah, karena memiliki tema yang berbeda di setiap bagian ruangan nya baik indoor maupun outdoor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Restaurant ini memang sangat indah, karena memiliki tema yang berbeda di setiap bagian ruangan nya baik indoor maupun outdoor. "temanku ini sangat kaya, entah dari mana semua uang nya " canda Deniz membuatku meninju bahunya pelan. " harus nya dia juga disini, aku ingin perkenalkan dia padamu ... tapi dimana dia ? " Deniz mengedarkan matanya ke sekeliling dan menemukan seseorang yang dicarinya. " itu dia , Pria paling digiliai diantara kami . . . Edward Ford Calinston " ucapnya menunjuk seorang laki-laki dengan kemeja putih yang tengah bermain billiard bersama beberapa orang.

Deg . . .

Aku terpaku begitu mengikuti arah pandang Deniz, nafasku tercekat. 

Duniaku seakan berhenti berputar saat ini.

Laki-laki itu . . . 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. . . 

BLACK ROSE (SEASON 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang