NADINE POV
Kami menyelesaikan syuting dengan baik dan segera kembali ke Indonesia.
Meski begitu aku masih belum membuatnya mengingat apapun . Bagaimana cara membuat Edward mengingat masa lalunya sebagai Daniel ?.
Memikirkan itu semua membuatku merasa pusing.
" kau mau minum ? " tawar Deniz padaku, kami sedang berada di kantornya saat ini untuk mendiskusikan masalah rating dan jumlah episode yang ingin ditambah.
Dan Edward juga disana. Aku menerima americano yang diberikan Deniz dan menyesapnya.Ketenangan. Itu yang sebenarnya kubutuhkan saat ini. "nad, " Deniz berbicara setengah berbisik. " apa kau ada waktu ? aku ingin , mengajakmu pergi malam ini ? " tanyanya. Pergi ? . Edward melirik ke arah kami seolah dia berusaha mencari tahu apa yang sedang kami berdua bicarakan saat ini. Aku mengangguk. " baiklah " jawabku menyetujui Deniz begitu saja.
- - -
Aku terkejut begitu Deniz mengirimkan sebuah gaun hitam panjang , Kemana sebenarnya dia akan mengajakku ? .
Aku menaiki mobil jemputan yang dikirimkan oleh nya , dan berhenti disebuah mansion yang cukup mewah dan sepi.
Aku berjalan masuk sembari mengedarkan pandanganku ke sekeliling. Mataku membeliak begitu aku melihat lilin lilin dan hiasan bunga memenuhi ruang tamu tempat ini. Apa yang sebenarnya direncanakan oleh Deniz ?
Apa deniz menyukaiku ? jangan bilang dia ingin . . .
Aku menggeleng dan menyingkirkan semua pemikiran yang baru saja terlintas di benakku . Aku berhenti tepat di sebuah meja di tengah ruang tamu yang sudah disiapkan dengan hiasan yang cukup romantis.
Aku berharap apapun yang kupikirkan tadi tidaklah benar. Aku menyukai Deniz, tapi seperti seorang teman baik, aku tidak ingin melukainya.
" selamat datang cantik " Aku mendengar sebuah suara yang kuyakini suara Deniz. Tapi dimana dia ? " duduklah " perintahnya yang langsung kuturuti tanpa penolakan.
Tiba tiba sebuah musik diputar dan , Sebuah layar putih diturunkan dari lantai atas. Aku terkejut begitu melihat banyak Foto-fotoku yang terpampang di layar dengan tulisan tulisan di setiap bagian akhir fotonya.
Banyak hal yang sulit dijelaskan dengan logika
Seperti senyum dan tangismu
yang selalu membuatku merasa dalam deru yang tak mampu ditahan hatiku
Lupa menatap waktu
Saat melihat senyummu
Buta pandanganku
Saat cantikmu menyentuhku
Seperti itulah perasaan ku
Aku mendengar suara ketukan sepatu seseorang yang menuruni tangga. Dan aku melihat Deniz disana. Pria itu mengenakan setelan kemeja hitam dengan sebuah kotak beludru kecil ditanganya.
Jangan Deniz, aku mohon . . .
Jangan lakukan ini, batinku.
Apa yang harus kukatakan padanya nanti ?
Deniz berdiri di depanku dengan senyum manisnya. Dia cukup tampan, kalau saja hatiku tidak terikat dengan Daniel , aku pasti akan menerima pria ini tanpa berpikir .
Deniz mengarahkan kotak beludru kecil itu kearahku dan membukanya.
" Dokter nadine , aku . . ." Deniz membuka suara membuat tubuhku menegang seketika.
Bagaimana harus kuhadapi pria ini, aku tidak bisa dengan mudah menerimanya, tapi aku juga tidak bisa menolak dan melukai perasaan nya, dia sudah sangat baik bagaimanapun. Apa aku harus mencoba nya ? Bagaimana dengan Daniel ? Dia bahkan belum mengingat apapun sampai saat ini . . .
Yaah . . . . diterima ga ya sama nadine ?
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK ROSE (SEASON 2)
RomanceTidak akan ada yang benar benar tahu , apa yang terjadi dalam hidup kita nanti. - Nadine Pov-