I - 6

154 17 8
                                    


Kalau tidak salah kalimat seperti, "Parasit sepertimu tidak pantas mendapatkan waktuku lebih dari ini. Jangan pernah menampakkan wajahmu lagi di hadapanku, Kim Hansung," dan masih diucapkan dengan suara yang singkat dan dingin. Preman-preman Junmyeon berhasil menangkapnya, menendang dan memukulinya hanya untuk membuat Taehyung harus menjawab panggilan dari Junmyeon dan mendengar laki-laki itu berkata demikian.

Taehyung yakin 100 juta won tidak ada apa-apanya bagi si chabeol Kim. Yang penting adalah menyelamatkan harga dirinya.

Tepi bibir Taehyung terangkat, ia tertawa, membuat preman-preman yang sudah memutuskan untuk meninggalkan Taehyung mengernyit heran. Tentu saja membuat emosi mereka pun kembali tersulut.

"Parasit katanya-" ucap Taehyung di sela-sela batuknya. "Tidak sadar ya kalau dia juga mencemooh kalian? Ya, Parasit!"

"Ya! Kenapa kau tertawa! Brengsek!"' Teriakan seperti itu lagi masuk ke telinga Taehyung, lalu suara tendangan di tubuhnya, dan juga erangan dari mulutnya sendiri.

Ketika mata Taehyung kembali kehilangan wujud sekelompok laki-laki besar itu, indera perasa Taehyung malah seakan menjerit, spontan membuatnya kembali membuka mata lebar-lebar dan meraung kesakitan.

Lantas kali ini, kalimat seperti, "Ya, Choi Yuna, ya, ya, Yuju-ya, apa sebaiknya dia kita bawa ke rumah sakit?" yang terdengar masuk ke pendengaran Taehyung.

"Dia sudah bangun kok."

"Oh, syukurlah, kau benar!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh, syukurlah, kau benar!"

Kerongkongan Taehyung kering bukan main. Otak Taehyung masih terlalu sibuk memproses semua rasa sakit di sekujur tubuhnya. Matanya masih mengernyit mencoba menerima cahaya terang yang berasal dari lampu di atas langit-langit. Entah setelah beberapa detik ia masih gagal bersuara, Taehyung sadar bahwa ia sudah tidak lagi berada di gudang bersama preman-preman sialan itu.

"Ya sudah, aku mau kembali ke kampus."

"Ya, Yuju-ya, Yuju-ya, apa yang harus aku lakukan kalau demamnya tambah tinggi?"

"Pastikan dia makan dan minum obat. Sepertinya hanya dehidrasi dan malnutrisi."

"Okay, i got it, thank you, Yuju-ya."

"Ingat ya, 112 untuk nomor telepon darurat kepolisian. Aku tidak mau tanggung kalau yang kau bawa itu adalah penjahat."

"Ya! Tidak lihat apa dia kayak sekarat gitu dia tidak akan bisa melakukan apa-"

Sujeong lantas menyesal mengatakan itu ketika tangan - dan tubuhnya - ditarik oleh Taehyung. Di balik helaian-helaian rambut yang menutupi matanya, Sujeong masih bisa melihat amarah dan tanda tanya laki-laki itu di sana. Dialamatkan jelas pada Sujeong yang harus menahan tubuhnya agar tidak benar-benar jatuh di atas tubuh si laki-laki asing.

"Kau siapa?" tanya Taehyung akhirnya, lalu langsung mendesis mendapati bibirnya sakit ketika ia bicara.

"Aku telpon polisi sekarang. Kalau pun dia bukan penjahat, orang yang melakukan ini kepadanya harus kita laporkan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arcana (BTS x Lovelyz) (on hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang