7

1.8K 24 0
                                    

"Ada yang bisa ku bantu Phi Sing?" -Krist

Melihat Krist keluar dari toilet berjalan sambil menyanggah bawah perutnya, Singto membantu Krist duduk di sofa.

"Sudah kau duduk saja Kit, ak dan Phi Jane yang akan menyiapkan semua perlengkapan untuk ke Rumah Sakit." -Singto

"Ini kurang dari 2 minggu sebelum perkiraan kelahiran baby, apa kita memang harus ke Rumah Sakit saat ini Phi? Ak tidak suka di Rumah Sakit." Krist memajukan bibirnya.

"Ini kelahiran baby pertama kita Kit, kita sama-sama belum berpengalaman mengenai proses persalinan, ak akan merasa lebih tenang jika kau sudah berada di Rumah Sakit sekarang." Jelas Singto.

Singto berjalan menyesuaikan dengan langkah Krist yg pelan dengan perut besarnya.

Menyadarinya Krist justru berpegangan pada pundak Singto untuk membantunya berjalan.

Menyadarinya Krist justru berpegangan pada pundak Singto untuk membantunya berjalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Ini bahkan sudah 2 hari melewati hari perkiraan lahir Krist, tapi bahkan Krist belum merasakan apa-apa, kontraksi sekalipun.

Phi Tee menyarankan Krist untuk banyak berjalan, namun tetap belum ada perkembangan.

Ketika malam hari Krist merasa ada yg tidak nyaman diarea bawahnya, Krist bolak-balik ke kamar mandi. Krist memang jadi sering ke kamar mandi saat usia kehamilannya sudah besar jadi Krist dan Singto tidak berpikir aneh dengan hal itu.

Namun saat akan ke kamar mandi kali ini Krist merasa celananya sudah basah.

"Phi Sing, apa ak ngompol? Tapi ak tidak merasa sudah buang air kecil?" Tanya Krist pada Singto yg selalu membantu Krist jika Krist akan ke kamar mandi.

"Kau yakin? Tapi ini seperti air biasa? Apa kau merasa sakit Kit?" Singto ikutan bingung.

"Tidak, tidak sakit sama sekali." Ucap Krist sambil menggeleng pelan.

"Ak akan memanggil Phi Tee, sebentar." Singto beranjak.

.

.

.

"Sing tolong bantu Krist diranjang ak akan memeriksanya." Ucap dokter Tee.

Dokter Tee melihat jalur lahir Krist, dan memasukkan jarinya untuk memeriksa.

"Masih belum pembukaan? Sebentar ak periksa dulu." Tampak Phi Tee menempelkan kertas kecil ke cairan yg keluar dari jalur lahir Krist, Phi Tee sedikit terkejut melihatnya.

"Kit, apa kau sudah merasakan kontraksi atau perut yg mengencang?" Tanya dokter Tee.

"Ak tidak merasakan apa-apa Phi." jawab Krist berkaca-kaca.

"Hei, tenanglah Krist.. Singto.. jangan berpikir yg tidak-tidak dulu.

Saat ini Krist belum mengalami pembukaan, bahkan Krist juga belum mengalami kontraksi namun air ketubannya sudah mulai keluar.

FighterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang