Di Bandara~
"apa terjadi sesuatu Sing?" Ayah Sing akhirnya bertanya pada putranya yang terlihat fokus pada handphonenya dengan raut khawatir yang begitu kentara.
"Euhm... Ak tidak bisa menghubungi Krist Pho, ak merasa tidak tenang, Pho tau kan, dia habis jatuh waktu di pantai kemarin, dia tidak mau kubawa ke rumah sakit atau kupanggilkan dokter. Ak takut terjadi sesuatu padanya." Ucap Singto masih fokus dengan handphone nya.
"Bukankah kau menitipkan Krist pada Pho dan Mae Krist? Jadi tenanglah, dia tidak sendirian." Pho berusaha menenangkan Singto.
"Ak mengerti, tapi ak tetap merasa tidak tenang kalau tidak mendengar suaranya. Kenapa dia tidak mengangkat panggilanku." Geram Singto.
"Coba kau hubungi Pho atau Mae Krist saja kalau begitu, mereka ditempat yang sama bukan?" Saran Pho.
"Pho benar, kenapa tidak terpikirkan olehku." Singto langsung beralih menelepon Pho nya Krist.
Di rumah keluarga Krist~
Krist mengantar Singto dan Phonya kedepan rumah, hari ini Singto ada pekerjaan di Singapura, karena insiden jatuh kemarin Singto tidak mengijinkan Krist untuk bekerja dan menitipkan Krist ke Pho dan Mae Krist. Pho Singto yang mendampingi Singto langsung saat ini, karena Phi Jane manager Singto sakit. Pho masuk duluan ke dalam mobil, tersisa Singto dan Krist.
"Ak akan sangat merindukanmu, beristirahat lah dengan baik." Singto mengusap kepala Krist.
"Ak mengerti, berhati-hati lah di perjalanan dan segera pulang." Ucap Krist menenangkan Singto.
"Baiklah, ak akan berangkat sekarang." Singto memeluk Krist dan mencium keningnya lembut.
Setelah memastikan mobil Singto tidak terlihat lagi, Krist masuk ke dalam rumah dan menutup pintu, Krist menyusul Pho dan Maenya yang masih berada di meja makan untuk sarapan.
Ketika akan menarik kursi yang ada didekat Pho nya Krist tiba-tiba limbung.
Beruntung ada Pho didekatnya yang menahan tubuh Krist agar tidak jatuh ke lantai. Mae yang melihat hal itu langsung kaget dan panik,
"Astaga Kit, kau tidak apa-apa nak?" Pho yang menangkap tubuh Krist bertanya khawatir.
"Ak tidak apa-apa Pho, hanya saja tiba-tiba lemas sekali." Krist menjawab lemah.
Pho dengan sigap menggendong Krist dan membawanya ke rumah sakit, Mae mengikuti Pho dari belakang.
Di rumah sakit, Krist langsung dibawa ke emergency dan sedang dalam penanganan dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fighter
Non-FictionMenceritakan masa kehamilan Krist Perawat Sangpotirat istri Singto Prachaya Ruangroj. Imajinasi liar yg sangat merindukan SK. Mohon jangan salah lapak. Gambar diambil dari internet dan ada yg beberapa editan.