Part-4

15 1 0
                                    

Sesampai di Restoran, Berliana memilih tempat duduk di samping jendela. Aku pun memanggil pelayan, ketika pelayan datang betapa terkejutnya aku bahwa pelayan tersebut adalah Vira mantanku dulu. Aku melihat raut wajah Berliana yang memendan amarah. Tiba - tiba ada orang yang menyenggol Vira dan kemudian dia terjatuh menimpaku.

"Gue balik duluan aja, keburu laper nih perut daripada di sini lihat orang lagi nostalgia sama mantannya, bawaannya pengen makan orang aja." Ucap Berliana, lalu dia beranjak pergi keluar dari resto

Aku langsung mendorong Vira dan akan menyusul Berliana. Saat aku hendak pergi Vira menarik tanganku.

"Dimas kenapa sih kamu buru - buru? Sini duduk dulu akh buatin minum bentar ya" ucao Vira, sambil memegang tanganku.

"Lepasin! Gue mau nyusul Berliana" Langsung gue lepasin tangannya dari tangan gue.

"Katanya kamu gak suka sama dia, kok kamu mau ngejar dia?" ucap Vira.

"Bukan urusan lo!" Gue pun bentak dia dan langsung pergi menyusul Berliana.

Berliana POV

Aku merasa risih karena ada Vira di restoran itu, entah mengapa saat melihat dia aku menjadi benci lagi dengan Dimas. Saat aku akan memanggil taksi tiba - tiba ada tangan kekar yang menahanku, saat aku menoleh orang itu adalah Dimas. Tiba - tiba badanku terhuyung ke belakang, Dimas memelukku dia mengusap rambutku dengan lembut.

"Ber percaya sana gue, gue udah gak ada hubungan apa - apa sama Vira" Ucap Dimas.

"Udah tau, gue udah tau semuanya tentang lo dan dia"

"Yaudah yuk pulang, beli makanannya Drive Thru aja" ajak Dimas sambil menggandeng tanganku menuju mobil.

Disepanjang perjalanan hanya terjadi keheningan di antara kami, setelah membeli makanan aku dan Dimas menuju ke rumah nya Dimas karena di rumahku sedang ada acara arisan temannya mama. Kita sudah sampai di rumahnya Dimas dan aku langsung turun dari mobil sebelum dimas membukakan pintu untukku.

"Yuk masuk, palingan di rumah cuma ada Bunda" Ucap Dimas sambil menggandeng tanganku.

"Kak Vina kemana?" tanyaku, karena aku ingin bertemu kak Vina, dia orangnya asik dulu saat aku dengan Dimas pacaran kak Vina selalu membelaku ketika aku ada masalah dengan Dimas.

"Tadi pagi sih katanya mau ke mall sama temennya"

"Assalamualaikum" Ucap ku dan Dimas saat kami masuk ke dalam.

"Waalaikumsalam, eh kok udah pulang? Gak jalan jalan dulu?" tanya Bunda

"Enggak bun cuacanya panas jadi pengennya dirumah aja hehe" alibi ku, karena kan aku gak mungkib bilang kalau rencana jalan jalan nya batal karena aku gak mood setelah lihat mantannya Dimas.

"Bun ini tadi Dimas beli makanan, Bunda mau nggak?" Tanya Dimas.

"Enggak usah, Bunda mau ke kantornya ayah, habis itu Bunda mau ke Bandung" Ucap Bunda.

"Oh yaudah, kapan pulangnya?" tanya Dimas.

"Nanti malam, Berliana disini dulu aja ya sama Dimas sambil nunggu Vina pulang" ucap Bunda.

"Iya Bun"

"Yaudah Bunda berangkat dulu, Assalamualaikum" Ucap Bunda.

"Waalaikumsalam, hati hati bun" Ucapku dan Dimas bersamaan.

Saat Bunda udah berangkat Dimas pergi ke dapur untuk mengambil piring, sendok, dan minuman.

"Yuk makan" ucap Dimas.

Saat kami makan tidak ada suara sama sekali, aku pun menjadi canggung dengan suasana ini, akhirnya aku pun membuka suara.

"Lo mau nerusin kemana Dim?" tanyaku.

Lovely RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang