AWAL

70 3 0
                                    


Awan gelap yang mulai menutup cerahnya matahari, seolah menggambarkan suasana hati seseorang yang tengah berdiri—menatap nanar sebuah nisan yang menandakan jika ada yang berbaring kaku di bawah gundukan itu.

"Ayo pulang, sebentar lagi hujan turun. Gw ga mau lo sakit." Ujarnya yang mencoba membujuk sang adik.

Tak ada balasan.

"Ayo lah Zra, lo ga bakal ngebiarin gue jadi abang yang gagal kan untuk ngejaga Adiknya?"

Menoleh kearah sang kakak yang sangat ia rindukan beberapa tahun ini, memaksakan sebuah senyum mendengar sebuah pertanyaan itu.

"Apa sekarang aku gagal? Permintaan Papa dan Mama dua tahun silam, ga bisa gw kabulin sekarang."

Gibran tersenyum mendengar pertanyaan sang adik, membelai surai panjangnya, mencoba memberikan ketenangan dan kekuatan kepada Azra—adik semata wayangnya.

"Permintaan Papa dan Mama dua tahun silam, udah kamu kerjain dengan baik. Bahkan Nenek pun ga merasa sakitnya lagi,"

Setetes air mata turun mendengar jawaban Gibran. Dengan cepat ia menghapus bulir itu.

"Yaudah, ayo pulang. Istirahat dan bersiap. Lusa kita pulang ke Jakarta"

Tidak ingin membantah, Azra mengangguk menjawab ajakan Gibran"

...

Kesalahan EYD dan typo mungkin akan kalian temukan di sini. Maaf jika kalian melihat ada yang salah dalam penulisan ku. Mohon bantuan dan teguran jika kalian menyadari nya. Aku bukan seorang pro dalam hal menulis, hanya menyalurkan hobi sambil terus belajar. Mohon mengerti jika ada kesalahan EYD dan lain-lainnya.

Salam hangat dari aku ♡

SAZRA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang