bagian 3 : Ikannya Berasap!

26 2 0
                                    

"Assalamu'alaikum, Azra pulang!" Ucapnya sembari masuk ke rumah. Merasa tak ada yang menjawab, ia pun segera mengecek ke dapur, apakah Sang Bunda ada di sana atau tidak.

"Assalamu'alaikum Bunda, di sini toh rupanya, Azra cariin di depan ga ada" Ucapnya sambil menaruh kantungan belanja di meja dan mengemas beberapa snack dan minuman titipan Sang abang laknat di kulkas.

"Waalaikumsalam Sayang, iya nih, Bunda lagi siap-siap masak untuk makan malam nanti, keburu maghrib nanti" Jawab Santi— Maha Ratu Magenta alias Bundanya Gibran dan Azra

"Bunda mau masak apa?"

"gulai ikan asap" jawab Santi sambil mengambil beberapa bumbu di lemari.

"Ikan asap? Ada ya Bunda? Gimana cara bikinnya? Ikan nya di asepin dulu?"

Santi terkekeh mendengar pertanyaan yang terdengar begitu polos dari anak bungsunya itu

"Kurang lebih begitu, sebelum di masak pakai bumbu gulai dan santan, ikan nya kita asapin dulu, bisa di panggang dan di salai." jelas Bunda Santi dengan singkat

"Gitu ya bunda, t-tapi Azra ga ngerti sih, hehe" jawabnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

Santi tersenyum mendengar jawaban sang anak, "yaudah, kamu ke depan aja gih bantuin Bunda beresin rumah"

Santi memang tidak membenarkan untuk mempekerjakan asisten rumah tangga untuk rumah nya, ia masih bisa mengerjakan pekerjaan rumah, dulu ia masih sedikit di bantu oleh anak sulungnya Gibran, dan sekarang sudah ada Azra yang ikut membantu. Ia begini semata-mata hanya ingin kedua anaknya tumbuh menjadi anak yang mandiri dan paham akan pekerjaan kecil.

"AY AY CAPTAIN!"

...

Dentingan sendok terdengar nyaring di meja makan yang di kelilingi oleh keluarga Magenta, Gulai ikan asap buatan Bunda Santi laris dilahap oleh kedua Anak dan Suaminya.

"Azra, besok kamu udah mulai masuk sekolah. Nanti pergi nya bareng Abang Gibran aja ya?" seru Rangga—si bapak Gibran dan Azra

"Gausah Pah, Azra bisa sendiri ko nanti" jawab Azra.

"Sendiri-sendiri, kaya yang berani aja lo", seru Gibran.

"Berani lah, enak aja!"

"Birini lih, inik iji" cibir Gibran.

"Ck, nyebelin lo ya!"

Santi yang melihat tingkah kedua anak nya pun segera melerai nya, bisa-bisa habis piring cantik Bunda Santi kalau di biarin.

"heh, udah udah, emang Adek mau berangkat sama siapa kalau ga sama Abang? kan Papa belum ngizinin kamu naik kendaraan pribadi, Papa juga perginya pagi-pagi mulu, belum bangun kamu mah" seru Bunda Santi

"Azra bisa ko Bunda naik angkot atau bis, Azra kan udah besar"

"halah, udah besar la konon, KTP aja belum kepegang, sosoan udah gede"

Ingat lah satu hal, Mengerjai sang Adik adalah jalan ninja seorang Gibran Magenta!


"Bisa diem ga lo!" tunjuk Azra kepada Gibran sembari mengacungkan garpu ke arah sang Abang.

"galak amat adek gue buset, "

"Udah udah, Azra ikut Papa aja gimana? tapi harus bangun pagi-pagi" Rerai Angga.

"Gausa Pah, Azra bisa sendiri kok, "

"Anak gadis, anak gandis, perawan kok bangun siang. jodohnya kepatok ayam baru tau rasa lo" Siapa lagi kalau bukan si sulung yang suka nyari gara-gara.

"Julid banget sih mulut lo! Bunda masukin lagi nih si Abang ke perut Bunda, gedek banget Adek!"

Angga, Santi dan Gibran pun tertawa mendengar aduan Azra kepada Bunda Santi.

SAZRA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang