"Yang Mulia Permaisuri, jangan menyulut emosiku."
..
.
.
Beberapa hari berlalu dengan tenang di Istana. Namun hari ini dikejutkan dengan kabar bahwa Permaisuri Kim sedang sakit. Wanita itu hanya terbaring lemah di ranjang seharian ini. Tabib Istana mengatakan bahwa permaisuri kelelahan dan terlalu banyak pikiran.
.
.
Hyunjin berjalan tergesa menuju Istana Permaisuri. Dayang utama dari kediaman permaisuri baru saja menemuinya, mengatakan bahwa wanitanya itu sedang sakit.
Para dayang segera membuka pintu kamar permaisuri begitu melihat sang Kaisar berjalan tergesa kearah mereka. Hyunjin masuk dan menemukan Seungmin yang tersenyum lemah padanya dari atas ranjang.
Kaisar itu duduk disebelah ranjang Permaisurinya.
"Bagaimana keadaanmu? Bagaimana kau bisa sakit, Permaisuri?"
"Hamba baik-baik saja, Yang Mulia"
Seungmin menjawab dengan lemah. Namun wanita itu tersenyum. Ahh, Hyunjin-nya kembali. Hyunjin-nya yang mencintainya. Hyunjin-nya yang menatap penuh kekhawatiran saat dirinya sakit. Hyunjin-nya yang dengan lembut mengusap dahinya seperti saat ini.
"Cepatlah sembuh, Permaisuri"
Namun, senyum Seungmin langsung lenyap ketika Dayang Song mengatakan bahwa Selir Agung meminta ijin untuk masuk.
"Ijinkan Selir Agung masuk"
Bukan Seungmin.
Hyunjin yang mengatakan hal itu. Wajahnya penuh senyuman saat melihat Selir Agung-nya itu masuk. Apakah langit sedang bermain-main? Seungmin bahagia dengan kedatangan Hyunjin yang menjenguknya, namun kebahagiaannya langsung lenyap melihat senyum sang suami yang kini tertuju untuk wanita lain."Hormat hamba, Yang Mulia Kaisar"
Jeongin membungkukkan tubuhnya kearah Hyunjin, lalu membungkuk untuk Seungmin.
"Selir Agung Yang memberi hormat, Yang Mulia Permaisuri"
Hyunjin berdiri, mengajak Jeongin untuk duduk berhadapan dengannya di kursi dekat ranjang permaisuri.
"Hamba mendengar jika Yang Mulia Permaisuri sedang sakit, jadi hamba kemari dengan membawa sup ginseng untuk Anda, Yang Mulia"
"Terima kasih, Selir Agung"
Seungmin menjawab dengan setengah hati. Melirik sinis Jeongin yang berpura-pura baik dihadapannya.
"Betapa baik Selir Agung-ku ini"
Ucapan Hyunjin hanya ditanggapi dengan kekehan halus Jeongin. Namun membuat tatapan Seungmin semakin menajam.
Kasim utama kemudian masuk dan menyela, mengatakan bahwa sang Kaisar memiliki pertemuan penting dengan Ibu Suri dan Perdana Menteri.
"Aku pamit, Permaisuri"
Seungmin mencoba mendudukkan tubuhnya, namun pria itu melarangnya.
"Jangan memaksakan diri, berbaring saja, Permaisuri-ku"
"Ya, Yang Mulia"
"Selir Agung, aku pergi dulu"
Katakan pada Seungmin bahwa dia hanya berhalusinasi saat ini. Hyunjin mengecup kening wanita itu tepat dihadapannya. Dan apa? Jeongin melemparkan senyum kemenangan kearahnya.
"Ya, Yang Mulia"
Seungmin meremas selimut yang membungkus tubuhnya dengan kencang.
"Ada apa dengan tatapan Anda itu, Permaisuri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE - HYUNJEONG [GS] ✔
Fiksi Penggemar"Aku tidak kalah. Sejak awal, semuanya adalah milikku" WARNING!! GS MATURE