"Maka nikahi aku mr. Anderson"Rahang Jovano Anderson mengeras mendengar penuturan wanita yang berdiri didepannya. Dengan kasar, tangannya meraih bahu wanita itu dan meremasnya kuat. Ada perasaan marah yang mengebu dihatinya ketika melihat wanita itu kembali lagi dan membuat pikirannya menjadi tidak terkendali.
Semua hal tentang Syekila menginggatkan Jovano tentang wanita yang memenuhi hatinya. Senyumannya, tubuhnya dan juga keinginan sialan yang tidak mungkin terpenuhi, dia ingin mendiang istrinya kembali padanya tapi sialnya itu hanya keinginan mustahil.
Sangat tidak pantas dan bejat karena dia mengharapkan sesuatu hal yang mustahil apalagi, ditambah dengan kemunculan Syekila Celine.M dan permintaan sialan yang selalu membuat hati Jovano dipenuhi amarah.
Dia benci Syekila sangat banyak, kemarahannya sudah sangat lama dia pendam. Bagaimana bisa, semua bagian tubuh wanita itu menginggatkan dia tentang Renia Anderson. Dia sudah pergi, lupakan dia. Jovano berusaha menginggatkan dirinya sendiri, tentang mendiang istrinya yang sudah tiada.
"Sakit Anderson"
Suara cicitan itu membuat Jovano kembali kepada kenyataan, dia mendorong bahu Syekila menjauh. Masih tersisa kemarahan dan kerinduan yang mengebu. Setidaknya mengendalikan dirinya untuk tidak menghancurkan Syekila adalah yang terpenting sekarang. Ada banyak pertanyaan di otak kecilnya, dia ingin mempertanyakan semuanya.
"Kenapa kamu kembali?" Tapi kalimat itu tidak sedikitpun keluar dari bibirnya. Melainkan, kalimat penolakan.
"Tidak akan ada pernikahan antara kita" Jovano kembali duduk di kursinya, melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. Dia sengaja mengabaikan wanita yang masih berdiri di depannya. Dia ingin mereka tidak kembali lagi dan menyakiti banyak orang.
"Aku hanya ingin membantu mu!" Syekila berteriak kesal, dia menahan dirinya selama ini tapi melihat keadaan Jovano membuatnya terasa jahat. Dia meninggalkan pria ini dan membiarkan semuanya menjadi buruk untuk mereka.
"Tapi kamu meninggalkan aku!" Rahang Jovano mengeras, jemarinya terkepal. Dia siap mengeluarkan semua kemarahannya tapi melihat Syekila menutup matanya, membuatnya lebih marah lagi. Dia sekarang menjadi kasar.
Benarkah, dia berubah drastis?
"Kamu membiarkan aku kehilangan semuanya, kehilangan istriku dan anak kami. Kamu yang menyebabkan aku menjadi seperti ini"
"Maafkan aku" Syekila mengigit bibirnya, dia menangis. Meremas rok nya dan mengakui bahwa semua ini terjadi karena kebodohannya dua tahun yang lalu. Dia membiarkan mereka menjadi seperti ini dan alasan dia pergi karena kesalahannya sendiri.
"Berhenti meminta maaf, kamu tidak bisa merubah semuanya hanya dengan kata maaf. Pergilah sekarang juga dari hadapanku"
"Dengarkan aku Van" Syekila menahan lengan Jovano. Situasi menyebalkan ini, membuatnya ingin segera pergi sekarang juga tapi menginggat bahwa dia kesini saja, sudah sangat tidak masuk akal jadi dia harus memaksakan dirinya sendiri. Dia hanya ingin mengatakan kebenaran yang dia sembunyikan selama ini.
"Aku waktu itu hamil anakmu da.."
"Hentikan omong kosong sialan itu!" Jovano segera melepaskan tangan Syekila dengan kasar. Dia tahu kelanjutannya, buru-buru Jovano mengambil cek di laci kerjanya dan menandatanganinya lalu melemparnya kearah Syekila.
"Pergi dari sini, aku tidak mau bertemu kamu lagi apalagi anak itu. Aku tidak butuh kalian"
Meet Our Character~
KAMU SEDANG MEMBACA
Limites Infrachissables | JOYKOOK
FanfictionSebuah batasan yang tidak seharusnya dilewati, sebuah perasaan yang tidak sepantasnya tersimpan, sebuah kontrak yang tidak seharusnya terjalin dan sebuah pernikahan yang tidak sepantasnya dijalani.. Jovano sudah memperingatkan Syekila untuk tidak te...