Sebuah batasan yang tidak seharusnya dilewati, sebuah perasaan yang tidak sepantasnya tersimpan, sebuah kontrak yang tidak seharusnya terjalin dan sebuah pernikahan yang tidak sepantasnya dijalani..
Jovano sudah memperingatkan Syekila untuk tidak te...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pernikahan itu tentang dua orang. Syekila paham betul hal tersebut, dia sudah mencoba bersikap selayaknya istri untuk Jovano tapi suaminya, tidak sekalipun menganggapnya istri, Jovano selalu pulang bersama wanita lain. Seolah menunjukkan ke Syekila bahwa tanpa wanita itu, ranjangnya akan tetap hangat. Jovano tidak butuh istri untuk memenuhi kebutuhan seksualnya. Tidak puas dengan memperlakukannya secara buruk, Jovano juga menatap istrinya sendiri dengan penuh kebencian.
"Aku pulang"
Kali ini, Jovano pulang sendirian. Tidak ada wanita lain yang memeluk erat tubuhnya, apalagi tertawa cekikikan seperti biasa. Syekila tanpa sadar menghela nafas lega karena itu berarti, dia bisa mengajak suaminya bicara serius kali ini.
"Van" Syekila mendekat, meraih tas Jovano serta membantu suaminya membuka jas nya.
"Hm?"
"Besok, Aiden diperbolehkan pulang. Apakah.." Syekila menelan ludahnya sendiri, dia takut berbicara ke Jovano. Setiap kali pria itu menatapnya, Syekila merasa jika Jovano ingin menalahapnya hidup-hidup.
"Aku boleh membawanya kesini?"
Gerakan tangan Jovano terhenti-, dia menatap istrinya yang menunduk.
"Anakmu bisa tinggal lebih lama di rumah sakit sampai dia pindah nanti, kamu tidak punya kewajiban menjaganya" Tanpa perasaan, Jovano membalas santai.
