Sebuah batasan yang tidak seharusnya dilewati, sebuah perasaan yang tidak sepantasnya tersimpan, sebuah kontrak yang tidak seharusnya terjalin dan sebuah pernikahan yang tidak sepantasnya dijalani..
Jovano sudah memperingatkan Syekila untuk tidak te...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Netra Jovano menatap bocah kecil berumur 1 tahun lebih yang sedang duduk di ruang tamunya. Wajah bocah itu terlihat tanpa rasa bersalah dan tersenyum lebar ketika melihatnya ikut duduk di sofa.
"Hei bocah, siapa yang membawamu kesini?" Suara Jovano terdengar kesal, istrinya sedang di dapur memasak untuk dia dan anak ini.
Wajah bocah itu terlihat enggan menjawab, memilih mengambil boneka kelinci berwarna hitam yang ada di sampingnya. Menunjukkan bahwa anak dari istrinya tersebut, tidak suka dengan pertanyaan Jovano yang terkesan tidak ramah.
"Kamu punya teman?" Sekali lagi, Jovano bertanya. Dia penasaran dengan bocah kecil yang wajahnya sangat mirip dengannya kecuali warna rambutnya yang berwarna coklat mengikuti warna rambut istrinya.
"Kamu tidak bisa bicara ya?"
Bukannya menjawab, Aiden malah turun dari tempat duduknya dan berjalan mendekat kearah Jovano. Membuat pria berumur 30 tahun tersebut terkejut dan sedikit mundur.
"Saya anak papa"
Jovano menatap takjub, dia tahu kalo Syekila pasti mengajari anaknya untuk bicara seperti itu tapi tetap saja, hati Jovano menghangat. Dia tidak pernah membenci Aiden, dia menyayangi putranya tersebut tapi pernikahannya dan Syekila bukan pernikahan normal. Jovano hanya tidak ingin Aiden terluka karena tumbuh besar bersama mereka.
