LIMA

17 2 0
                                    

"Terkadang kita tidak pernah sadar, bahwa kenyataannya tidak pernah ada yang salah dengan takdir, yang salah hanya kau yang tidak bisa mengerti maksudnya ...,"

╔═════ஓ๑♡๑ஓ═════╗
HAPPY READING
╚═════ஓ๑♡๑ஓ═════╝

Sinar matahari menelusuri ruangan, melewati jendela yang terbingkai kayu, membuat garis-garis yang membentang, membuat gadis dengan manik hijau yang tengah tertidur di ranjang pasien mulai mengerjapkan matanya.

Sejenak dia menghela nafas, lalu duduk di tepi ranjangnya sambil mengayun-ayunkan kakinya.

"Aku harus pulang ...," gumamnya seraya turun dari ranjang, dia melepas selang infus dengan asal-asalan membuat pergelangan tangannya mengeluarkan banyak darah

Sementara itu seseorang dengan manik cayn masuk ke ruangan dengan nampan berisi semangkuk sup dan segelas air, matanya membelak melihat kelakuan pasiennya yang satu ini.

Ia buru-buru meletakkan nampannya di atas nakas, lalu mendorong gadis itu agar kembali duduk di ranjangnya, dengan ia cekatan memasang kembali infus pada tangan gadis itu.

"A--aku ingin pulang!" Lirih gadis itu

"Berikan aku nomor telepon keluargamu yang dapat di hubungi, kau boleh pulang setelah keadaanmu membaik ...," pria itu menghela nafas sejenak

"Luka jahitanmu juga memar, tekanan darahmu juga kurang. Sayangnya aku belum mendapat donor darah golongan AB Negatif," lanjutnya sambil memeriksa catatan

"Ambilkan ranselku," perintah gadis itu dengan tatapan kosong

Pria itu beralih ke lemari di sampingnya, membuka salah satu pintunya lalu mengambil sebuah ransel.

"Katakan apa yang kamu cari?" Tuturnya seraya duduk di kursi

"Ponselku," jawab gadis itu membuat pria di depannya langsung menggeledah ransel di tangannya.

"Apa ini yang kau sebut ponsel?" Tanyanya selagi memberikan sebuah kaca persegi

Gadis itu terkejut saat mengaktifkan ponselnya. Pasalnya waktu, serta tempatnya mendadak eror. Sementara pria di depannya hanya menatap aneh.

"Benda itu ... seperti dari masa depan saja," komentarnya

"Masuk akal, dimana kita? Tahun berapa sekarang?" Ujar gadis itu spontan

"Amethys distrik 13, 2018." Jawab pria di depannya

Gadis itu melongo seakan tidak percaya dengan kenyataannya.
"Jika benar sekarang masih 2018, itu artinya ... waktu mundur dua puluh empat tahun dari waktuku yang seharusnya," ungkap gadis itu terbata-bata

"Maksudmu pada tahun 2042 Amethys melakukan pemekaran wilayah?" Pria itu mengerutkan alisnya

───────❆✦❆───────

Flashback on

"Yosh selesai! Waktunya uji coba."  Cercanya dengan senyum memerkah.

Tangan mungilnya memasukan sebuah flash disk ke komputer, di lanjutkan dengan menggunakan headset yang sudah tersambung dengan komputernya. Dia menutup matanya, sekilas dia merasakan sakit yang amat sangat terutama di bekas jaitannya. Namun saat dia membuka mata, semuanya menjadi gelap.

Kepalanya masih sangat pening, jarak pandangannya terbatas. Tangannya meraba-raba sekitar selagi berjalan kesana kemari, ruang sangat gelap dan tidak berujung, semakin lama udara semakin menipis, tekanannya juga semakin tinggi seperti sedang tenggelam  ratusan kilometer di bawah permukaan laut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RF 2018 [Pindah Platform]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang