"Pezz, ayo turun!" Suara Jesy menggelegar di rumah itu.
"Tumben dia ga jawab," Ujar Leighanne menatap Jade yang sedang memainkan ponselnya.
"Kalian tunggu disini, biar gue yang samperin dia ke kamar," Jade menaruh ponselnya di atas meja makan lalu berjalan menuju kamar Perrie.
"Pezz, ayo makan malam," Ujar Jade sembari mengetuk pintu kamar Perrie. Jade menaruh telinganya di dekat pintu, matanya terbelalak ketika mendengar isakan dari kamar itu. Jade segera mendorong kamar itu dan melihat Perrie sedang duduk meringkuk di atas kasurnya. Jade mendekat ke arah Perrie dan mengusap pundaknya.
"Pezz, what happen? Why you crying?" Perrie menunjuk ponselnya yang sudah tergeletak di lantai. Jade mengambil handphone Perrie lalu menyalakannya. Tangan Jade mengepal melihat pesan dari seseorang untuk sahabatnya. Jade menaruh ponsel Perrie di atas nakas lalu memeluk sahabatnya.
"It's okay Pez, masih banyak cowok lain di dunia ini," Jade memeluk Perrie dan mengusap punggungnya.
"Tapi kami sudah bertunangan Jade," Ujar Perrie dengan isakan.
"I know," Jade melepaskan pelukannya lalu menghapus air mata Perrie.
"Don't be sad, you still have me, Jesy, and Leighanne," Jade tersenyum tulus.
"Hey, what happen? Why Perrie crying?" Leighanne masuk ke dalam kamar Perrie diikuti oleh Jesy.
"Zayn memutuskan Perrie lewat pesan," Ujar Jade dengan nada dingin.
"Seriously? Oh my gosh!" Leighanne mendekat ke arah Perrie lalu memeluknya sekilas. Jesy mengambil ponselnya Perrie untuk melihat pesan itu.
"Gue keluar bentar," Jade bangkit dari duduknya, ketika hendak berjalan Perrie memegang tangan Jade.
"Don't Jade, I'm okay," Ujar Perrie sembari menghapus air matanya.
"No Pezz, dia udah keterlaluan," Jade melepaskan tangan Perrie lalu melenggang pergi meninggalkan ketiga sahabatnya.
"I'll follow her, Leigh, lo di sini aja jaga Perrie," Ujar Jesy lalu melangkah keluar dari kamar.
Jade mengambil jaketnya lalu berjalan menuju garasi.
"Wait! Gue ikut," Ujar Jesy yang diangguki oleh Jade. Mereka berdua pergi menuju tempat seseorang yang telah membuat sahabat mereka menangis.
🌠🌠🌠
Jade menggedor pintu rumah Zayn, Jesy yang melihat sahabatnya yang begitu marah pun hanya diam. Pintu terbuka menampakkan wajah pria yang selama ini selalu dipuja oleh Perrie.
Jade menampar pipi pria di depannya hingga pria itu limbung karena tidak siap menerima tamparan dari Jade.
"Lo cowok bukan sih!? Cemen banget mutusin orang lewat chat," Ujar Jade dengan suara dingin serta tatapan tajam. Zayn memegang pipi bekas tamparan Jade.
"Lo ga berhak ikut campur urusan gue sama Perrie!" Zayn menunjuk wajah Jade dengan jarinya dan hal itu membuat Jesy marah. Jesy mencengkeram tangan Zayn lalu menepisnya kasar.
"Perrie sahabat kami, jadi kami berhak ikut campur!" Ujar Jesy lantang.
"Ck, dasar cewek," Zayn berdecih dan menatap kedua wanita di depannya dengan remeh.
"Lo!" Jade mengeraskan rahangnya begitu pula dengan Jesy. Zayn yang melihat itu pun hanya tersenyum mengejek.
"Mending lo berdua pergi aja, gue ga akan minta maaf ke Perrie," Zayn masuk ke dalam rumahnya lalu membanting pintu dengan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Mix : Girl Power [DISCONTINUED]
FanfictionBerawal dari putusnya Perrie dengan mantan kekasihnya yang membuat Leighanne mengusulkan liburan kepada ketiga sahabatnya. Awalnya liburan berlangsung dengan baik, tetapi semua berubah ketika Jade mengajak ketiga sahabatnya masuk ke dalam ruangan te...