Kau pergi membawa rongga kecewa didadamu akibat ulahku. Maafkan aku, Taehyung...

639 131 97
                                    

Di DB sudah diperingatkan untuk tidak menjadi siders di cerita ini. Maka dengan ini saya MENGUSIR semua siders yang telah membaca cerita FF di akun ini. Namun bila tetap memilih membaca tanpa ada itikad baik untuk melengkapi vomment. Silahkan pergi karena saya telah mengusir. Hanya siders yang tahu seberapa memalukannya wajah mereka saat berkaca karena tidak bisa diajak kerjasama untuk memberikan feedback atas perjuangan author dalam menulis cerita yang telah tersedia dengan gratis ini. Apa susahnya klik vote untuk rasa terimakasih? Pembaca tidak tahu terimakasih, silahkan klik keluar dari cerita ini.

×
Mari berkerjasama untuk kelanjutan ff ini. Terimakasih untuk semua uname yang telah mengerti kewajibannya di semua ff di akun ini.
×





















Vote (wajib!) dulu sebelum membaca!


|•|


Terimakasih untuk semua readers yang telah memberikan vomment. This is for you.


|•|


© TAEZYNISME PRESENT


#6

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#6

All Author POV


Suzy memasukkan semua barang-barangnya ke dalam koper-yang baru beberapa hari lalu ia keluarkan. Yeoja itu telah memutuskan untuk memisahkan diri dari mansion.

Tekatnya telah bulat. Mansion ini milik Ayah tirinya-dan beliau telah tiada. Jadi Suzy pikir ia tidak berhak berada disini. Karena dengan tidak adanya lagi hubungan pernikahan antara Ibunya dan Ayah Taehyung. Maka tidak ada hubungan pula dengan mansion ini dan Taehyung.

Walaupun secara hukum negara mereka adalah saudara tiri yang sah. Sekarang Suzy benar-benar tidak memikirkan itu. Mansion ini. Pistol-pistol di bawah ranjang yang Taehyung bilang diwariskan untuknya. Ataupun warisan dalam jenis lainnya.

Suzy sungguh tidak peduli. Dia telah hidup mandiri selama berkuliah di Jepang. Jadi Suzy pikir bukan keputusan yang salah memilih pergi dari semua ini-terutama Taehyung.

"Sudah siap?" kalimat tanya itu menyapa Suzy dari belakang. Dia menarik resleting kopernya sebagai tindakan terakhir dalam berkemas, "Ya, Seokjin Oppa."

Seokjin mengangguk kemudian membantu Suzy menarik koper yang berisi barang-barang gadis itu. Sebelum pergi Suzy melirik sekilas tempat tidur yang di bawahnya berisi pistol-pistol dan amunisi. Setelahnya ia menutup pintu kamar sembari berujar dalam hati,



【STEP BROTHER▶TAEZYNISME】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang