Prolog

2.5K 239 14
                                    

♥♥♥

♥♥♥

Atap hutan sama gelap dan tebalnya seperti hari-hari sebelumnya. Udaranya sejuk cenderung dingin dan basah. Aroma rerumputan, bunga-bunga liar dan dedaunan busuk membaur menciptakan aroma unik yang menenangkan. Beberapa roh bunga tengah menari dan terkikik sambil mengelilingi seorang balita yang sedang merangkak sambil mempermainkan seorang roh rumput. Tangan gemuk balita tersebut menarik-narik rambut roh rumput yang menjuat lucu di atas kepalanya. Sejak kedatangan balita tersebut lembah kematian Janus menjadi lebih dan lebih hidup.

Tidak jauh dari sana, seekor rubah ekor Sembilan berwana putih keperakan sedang terlelap di atas sebuah dayan pohon yang dikepang menjadi ayunan nyaman untuk tidur. Di sekitar rubah cantik tersebut beberapa siluman bertubuh kecil berjaga, mereka adalah dryad muda, sang penggembala hutan. Semenjak rumah cantik tersebut datang bersama seorang bayi beberapa waktu lalu. Lingkungan mereka hidup tidak lagi pengap dan sesak karena aroma kematian yang kental.

Konon dulu lembah kematian Janus adalah medan pertempuaran antara kaum naga dan Phoenik. Sehingga lembah indah tersebut dijuluki lembah kematian. Alasannya tidak diketahui. Tetapi kadang-kadang orang yang nekat masuk ke dalam hutan akan tersesat karena tebalnya atap hutan sehingga tidak bisa mengetahui arah mata angin ataupun waktu, mereka akan kelelahan sampai mati. Atau kabut tebal akan menyesatkan mereka hingga mereka jatuh ke lembah dalam, kelaparan, luka parah dan mati.

Lama kelamaan lembah tersebut dipenuhi oleh aroma kematian. Tetapi setelah kedatangan kedua mahluk indah itu lembah kematian Janus menjadi lebih hidup dan berwarna.

🌾🌾🌾🌾🌾
🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Bunga Rampai YunJaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang