♥♥♥
♥♥♥
Warning!!! SAD/ Angst.
♥♥♥
♥♥♥
"Maafkan aku Yihan... aku belum bisa..." Jaejoong terisak. Malam ini adalah malam pernikahan mereka tetapi Jaejoong selalu membayangkan wajah Yunho.
"Aku mengerti. Aku akan menunggumu sampai kau siap." Dengan lembut Yihan memeluk Jaejoong. mendekap erat tubuh yang gemetaran itu. Hatinya sakit melihat reaksi Jaejoong.
Jaejoong menghela napas. Ia memeluk jas milik mendiang suaminya. Suami yang sangat baik dan mencintainya apa adanya tanpa pernah menuntut atau meremehkannya. Yihan sangat menghormatinya, menyayanginya dan menjaganya dengan sepenuh hati. Yihan mencintai Hyunno lebih daripada dirinya sendiri.
Masih segar dalam ingatan Jaejoong ketika Hyunno yang masih berusia 4 tahun mengalami demam tinggi. Yihan yang kala itu baru pulang dari luar negeri langsung membawa Hyunno ke rumah sakit, bahkan ia tidak sempat ganti baju ataupun meneguk minuman. Begadang sepanjang malam sampai panas Hyunno turun.
Suami seperti itu, bagaimana bisa Jaejoong tidak tersentuh?
"Tuan, ada seorang perempuan paruh baya datang bertamu..." seorang pelayan memberitahu Jaejoong.
Jaejoong menoleh. "Siapa?"
"Beliau tidak menyebutkan namanya, beliau mengatakan bahwa anda mengenalnya."
"Sudahkan kau menyuguhkan teh untuknya?" Tanya Jaejoong.
"Sudah, Tuan."
Jaejoong mengangguk. Berdiri dari duduknya, memeluk jas yang dipegangnya kemudin berjalan menuju ruang tamu. Meskipun sudah berlalu tetapi masih ada beberapa kolega dan rekan bisnis Yihan yang datang ke rumah untuk meengucapkan bela sungkawa mereka.
Hati Jaejoong masih berdenyut sakit setiap kali ada orang yang datang untuk berbela sungkawa. Seolah-olah kalimat duka itu menggores perasaannya yang sedang rapuh. Sejujurnya Jaejoong tidak bisa membayangkan hidupnya tanpa Yihan karena selama ini Yihan lah yang menopang dirinya.
Menahan sesak dalam hatinya, Jaejoong terkejut melihat perempuan yang sangat dikenalnya duduk di atas sofa, tersenyum lemah kepadanya.
"Joongie..."
Perempuan itu adalah ibu Yunho.
Jaejoong mempererat pelukannya pada jas Yihan seolah-olah sedang memeluk si pemilik. "Bibi..." Jaejoong menyapa. Suaranya bergetar tetapi ia tidak akan lemah di depan orang lain.
"Kau tidak berubah sedikit pun..."
"Apa yang membawa Bibi kemari?" Tanya Jaejoong, mengabaikan basa-basi ibu Yunho.
"Kau pasti marah karena kejadian dulu. Maafkan Bibi..." perempuan tersebut menghela napas. "Bolehkah Bibi bertemu dengan Hyunno?"
"Jika Hyunno berkenan bertemu dengan Bibi tentu dia sudah melakukannya sejak lama." Jawab Jaejoong. Tidak ada yang merahasiakan status dan identitas Hyunno meskipun begitu Hyunno lebih mengakui dirinya sebagai putra Jin Yihan daripada hubungan darahnya dengan keluarga Jung.
"Joongie..."
"Bibi... kejadian dimasa lalu biarkan tetap di belakang." Jaejoong tersenyum. "Hyunno tahu posisinya dengan baik. Dia masih anak-anak. Skandal akan membuat mentalnya terguncang jadi mohon untuk bersikap lebih bijaksana dimasa depan."
♥♥♥
♥♥♥
Bagian dari Bunga Rampai
♥♥♥
♥♥♥
Sunday, August 16, 2020
11:05:24 AM
NaraYuuki
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Rampai YunJae
FanfictionJaejong diasingkan, tinggal di lembah kematian bersama bayinya, mereka diusir dari istana siluman dan menetap di lembah yang gelap gulita karena tebalnya atap hutan yang menaungi karena Jaejoong dan bayinya dituduh pembawa sial bagi para siluman