Come back to the night when you held beside me...
©©©
Jaejoong mengusap perutnya yang sedikit menonjol dan kaku. Jika dipikir-pikir harusnya sejak awal ia curiga, kenapa tiba-tiba Yunho melamar dirinya padahal yang Jaejoong tahu Yunho cenderung lebih dekat dengan Karam –saudara kembar Jaejoong− daripada dengan dirinya. Sejak wacana keluarga Jung akan melamar salah seorang putra keluarga Kim, Jaejoong menduga bahwa Karam lah yang akan terpilih tetapi beberapa hari sebelum hari yang ditentukan Karam kabur dari rumah dengan kekasihnya.
Dan Jaejoong yang pada akhirnya menikah dengan Yunho.
Tetapi pernikahan indah dan harmonis yang Jaejoong bayangkan selama ini ternyata semu belaka. Jaejoong baru tahu belakangan ini ketika Karam kembali membawa seorang bayi perempuan berusia enam bulan tanpa suami atau pasangan. Selain perhatian kedua orang tuanya yang tercurah sepenuhnya pada kondisi mental Karam, Yunho pun ikut memperhatikan kondisi Karam dan putrinya.
Jaejoong tanpa sengaja mendengar pembicaraan Karam dan Yunho...
Jika saat itu karam tidak kabur dengan kekasihnya yang akan menikah dengan Yunho adalah dirinya bukan Jaejoong.
Selama pernikahan mereka yang berjalan nyaris 2 tahun, Yunho selalu memperlakukan Jaejoong dengan baik. Yunho menghormati Jaejoong meskipun sikapnya kadang-kadang terlihat seperti menjaga jarak dari Jaejoong. Yunho tidak pernah mebentak ataupun bersikap kasar pada Jaejoong sebelumnya, namun kemarin karena Jaejoong sedikit berdebat dengan Karam karena hal sepele, Yunho membentak Jaejoong.
Sedikit gemetar ketika mengambil pulpen, Jaejoong pada akhirnya menandatangani lembaran berisi namanya dan nama Yunho. Ia sudah menandatangani lembaran itu, biar Yunho yang mengurus sisanya.
Jaejoong tersenyum, menertawakan kebodohannya dan bagaimana tanggan nasib membolak-balikkan buku kehidupannya.
Ini adalah akhir yang bisa Jaejoong tanggung sampai hari ini.
Jaejoong berdiri, berjalan perlahan untuk membuka pintu rumah. Ia tidak terkejut ketika melihat Karam berdiri sambil menggendong putrinya, di sebelahnya ada Yunho yang membawa banyak mainan dan pakaian anak-anak. Sepertinya ketiganya baru selesai berbelanja.
"Hai Jae, Yunho sangat murah hati, membelikan banyak mainan dan pakaian untuk Hyemi." Ucap Karam yang langsung masuk tanpa dipersilakan.
"Oh..." sahut Jaejoong.
"Apa kau sudah memasak? Kami kelaparan." Karam berjalan menuju dapur.
"Aku bukan pembantu kalian..." ucap Jaejoong dengan suara pelan namun matanya menatap Yunho penuh ketegasan. "Aku sudah menandatangani surat pengajuan perceraian. Ku letakkan di atas meja kamarku."
"Apa maksudmu, Boo?"
"Kau memperlakukan Karam seperti pasanganmu, memanjakan putrinya seperti anak itu adalah darah dagingmu sendiri." Ucap Jaejoong. "Yunho... mari tidak usah menipu diri sendiri lebih dari ini!"
©©©
©©©
Akan dibuat dalam Bunga Rampai
©©©
©©©
Saturday, August 15, 2020
8:06:21 PM
NaraYuuki
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Rampai YunJae
Fiksi PenggemarJaejong diasingkan, tinggal di lembah kematian bersama bayinya, mereka diusir dari istana siluman dan menetap di lembah yang gelap gulita karena tebalnya atap hutan yang menaungi karena Jaejoong dan bayinya dituduh pembawa sial bagi para siluman