21. Reverse (a)

1.7K 427 53
                                    

Tidak apa mengulang bagian yang lalu sebentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak apa mengulang bagian yang lalu sebentar. Kita perlu mengingat sakit yang sengaja dilupakan untuk berdamai dengan apa-apa yang seharusnya didamaikan.

***

Gadis itu berdiri dengan wajah membatu. Tatapannya tajam dan dingin. Sama sekali tidak menggubris orang di sekitarnya yang nampak sibuk membereskan TKP.

Dia tahu dengan pasti, bahwa yang dilakukan para orang dewasa berseragam itu bukan hanya membereskan, tapi menghilangkan jejak apapun yang akan membawa asumsi lain mengenai kematian saudarinya. Asumsi selain bunuh diri seperti yang mereka laporkan satu jam setelah mereka datang.

Wah, betapa hebat.

Sementara, gadis itu juga tahu, bahwa selain dirinya, mereka juga sama sepertinya. Repot-repot menelusuri setiap penjuru rumah tua ini hingga malam hari hanya demi benda kecil itu. Iya, rekaman.

Rekaman yang akan menjadi akhir dari hidup banyak orang. Rekaman yang dibuat oleh si gadis yang kini menggeram ketika tangannya ditarik paksa menjauh.

"Hentikan Raya! Jangan ikut campur dengan kekacauan yang dibuat adikmu!" desis suara tua itu. Raya mendecih, mencoba memberontak tapi tertahan.

Aku yang membuat rekaman itu, sialan!

Badannya ditarik menuju ke dalam mobil, lirihan tangis seseorang membuatnya mendelik tajam. Suara itu....

"Berikan, Esta. Bukan hanya mereka, aku juga akan ikut hancur dengan rekaman itu!"

Hydra.

"Hydra ... tolong ..."

"Tasku.... "

"Kak, percaya padaku--"

Rekaman suara seperti kaset rusak menghujam telingannya. Rintihan yang ia dengar ketika saudarinya berusaha mencapai udara membuatnya bergidik, tangannya bergetar hebat menyadari amarah dan rasa bersalah yang teramat membuatnya lupa arah.

Di ruangan itu Raya melihat adiknya tersenggal menggapai udara. Memohon agar gadis berambut panjang yang kini duduk di kursi belakang menyerahkan tasnya.

Tidak, Esta hanya meminta obat itu tidak lebih. Tapi....

Kenapa manusia egois sekali?

Kenapa segala sesuatu harus ditukar dengan sesuatu lain yang dianggap setimpal? Kenapa tidak mau membantu sedikit dengan membuka mata bahwa seseorang tengah berjuang untuk tetap hidup di depannya?

Kenapa?

Kenapa Hydra tidak mau menolong adiknya?

Kenapa Hydra diam saja ketika Esta sekarat?

Kenapa dia....

"Kakak...."

Kenapa dia juga diam saja?!

GEOTOPIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang