SOULMATE

05. Rejected

Jisung terkejut ketika mendengar ucapan Renjun itu.

Cewek murahan?

"Kak Renjun, kok ngomong gitu?"

"Udalah Sung! Ayo balik ke kelas, bentar lagi juga mau masuk." Renjun berjalan lebih dulu, serta Jisung mengekorinya dari belakang.

Renjun masih memikirkan kejadian di kelas Jungie tadi, ini membuat dia bingung dan heran apalagi cowok yang bersama Jungie. Siapa lagi kalo bukan Felix.

Apa bener mereka berdua pacaran?

Arrgh! Sialan! Kenapa sih di dunia ini harus ada soulmate?

Jisung berjalan di samping, lalu menepuk-nepuk pundak Renjun."Sudahlah, kak Renjun nggak perlu cemas gitu, coba ajak ketemuan dulu terus tanya-tanya tentang gadis itu." Jisung menyarankan.

Renjun memikir sejenak, sepertinya ada benarnya juga.

***

Sepulang sekolah Renjun langsung menggeletakkan tas nya di sembarang tempat, lalu merebahkan diri diatas kasur.

Sebenarnya gue berniat pergi ke perpustakaan kota bersama Jisung dan Heejin, tetapi gue terpaksa membatalkan keinginan belajar bersama mereka, karena saran dari Jisung, gue berniat meeting dengan gadis yang bernama Jungie, gue penasaran dengan soulmate gue.

Apa benar dia sudah mempunyai pacar?

Tak lama kemudian gue mengambil ponsel dari saku dan mengecek dm tersebut.

Instagram

@kim_jungie

Haii
Aku yang tak sengaja menabrak mu tadi di koridor

Iya tidak apa-apa
Bisa ketemuan hari ini nggak?

Tanpa basa basi gue langsung mengajak nya untuk ketemuan, entahlah dia bisa apa tidak.

~~~

Malam ini aku hanya menghabiskan waktu untuk beristirahat sendiri di kamar, seperti biasa mendengarkan musik favoritku dengan sepasang earphone di telinga.

Melihat notifikasi yang muncul dari ponselku. Ya Tuhan, aku terkejut menatap notifikasi Instagram balasan pesanku dari Renjun, aku langsung membuka aplikasi tersebut.

Instagram

@renjunhuang_

Iya tidak apa-apa
Bisa ketemuan hari ini nggak?

Aku terkejut, ketika Renjun mengajakku ketemuan. Astaga! Aku kehabisan kata-kata untuk menjawab.

Aku langsung keluar kamar dan menghampiri kak Jaehwan yang asyik memainkan gitar kesayangannya di ruang bawah dengan menikmati secangkir kopi susu.

"Kak!" teriakku langsung duduk di sampingnya.

"Eh ayam!" Kak Jaehwan terjingkat kaget saat ku memanggilnya. "Kenapa sih dek?! Hampir saja kopinya tumpah, untung nggak kena gitar." Ngomel kak jaehwan, aku hanya menyengir.

"Kak, Renjun ngajak ketemuan kak!" Aku menunjukkan pesan itu pada kak Jaehwan.

"Yaudah gapapa," jawab kak Jaehwan santai lalu meminum kopinya.