06. Unexpected Meeting

180 16 10
                                    

Aku dan Chenle sudah sampai di parkiran sekolah, seperti biasa aku nebeng bareng Chenle, nungguin Felix kelamaan kalo mandi kayak cewek apalagi dia juga bangunnya telat pagi ini. Alhasil aku bareng Chenle nggak masalah pakai sepeda bersejarah yang penting sampai ke sekolah.

Saat di parkiran pandanganku tertuju pada Renjun yang barusan keluar dari mobilnya sehabis memarkirkan kendaraan beroda empat itu.

Tanpa sadar pandangan kita saling bertemu. Renjun memandangku. Aku terpaku saat Renjun menatapku, kenapa dia memandangku terlalu serius.

"Kuy! Jungie," ajak Chenle membuyarkan pandanganku ke Renjun.

Aku berusaha menghiraukan tatapan Renjun yang masih memperhatikanku. Tidak ada angin ataupun hujan, Renjun berjalan menghampiriku dan Chenle. Kenapa dengannya?

"Ngapain kamu berangkat bareng Chenle?" ucapnya padaku dengan nada dingin.

Lah? Ini dia kenapa sih?

"Lah? Lo sendiri ngapain gak jemput Jungie?" tanya Chenle balik tanpa menjawab pertanyaan lelaki itu, Chenle yang dari tadi tatapannya sudah tidak enak melihat Renjun.

Renjun tak menjawab pertanyaan Chenle, dia hanya diam dan tetap menatapku. Kenapa jadi adegan tatap-tatapan gini.

"Bukannya lo nolak Jungie ya? Jadi terserah Jungie mau bareng siapa, itu juga gak ada urusannya sama lo," ketus Chenle ke Renjun, membuat lelaki itu mengernyitkan alisnya.

"Bukan urusan lo, Chenle." Renjun langsung meninggalkan kami berdua. Aku memandangi punggung Renjun dari kejauhan.

"Ada apa dengan Renjun?" tanyaku yang masih memandang lurus bahu Renjun sampai dia menjauh.

"Aneh tuh anak! Ngomongnya nolak. Gue bareng lo malah jadi pertanyaan bagi dia, maunya apa coba, sok jaim deh." Ngedumel Chenle yang membuatku hanya memutar bola mata malas.

~~~

"Jungie! Di panggil ke ruang BK!" teriak Chenle dari depan pintu kelas membuatku bingung, ngapain aku di panggil ke ruang BK? Ada masalah apa, perasaan fine aja, aku juga tidak buat onar di sekolah.

"Ke ruang BK?" tanyaku untuk memastikan omongan Chenle.

"Iya, katanya lo mecahi gelas kantin," lanjut Chenle yang berdiri di depan pintu kelas.

"Kapan? Gue belum ke kantin sama sekali." Menaikkan keningku.

"Gak ndeng! Bo'ong! Lo di panggil bu Taeyeon di ruangannya," jawabnya, "Kaget yaa..." lanjutnya sambil menertawakanku karena ekspresi kaget ku tadi, sudah ku duga pasti akal-akalannya si Chenle.

Aku hiraukan Chenle yang masih menertawakanku, kemudian berjalan menuju ke ruangan bu Taeyeon.

Saat berjalan di koridor aku berpikir mungkin bu Taeyeon akan kasih tugas lagi dan pura-pura cuti dengan alasan kangen suaminya, alasan macam apa itu.

Ruang Guru

Tok tok tok!

"Permisi," ucapku seraya langsung membuka pintu, bisa ku dapati ada murid lain yang berada di dalam ruangan itu. Dia cantik berambut panjang.

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang