Bagian 4(DIA LAGI?!)

6 2 6
                                    

"Yo! Fiza Ananda, si pengecut dan ceroboh ternyata masih seperti dulu ya." 

Gimana ini? batin Fiza.

Orang yang berdiri dihadapannya saat ini adalah orang yang tak ingin ia temui lagi. Justru malah dia temui di sini dan tak sengaja ia tabrak. Orang itu bernama, Seliana Putri Pratama . Dia dulu satu sekolah dengan Fiza baik SD maupun SMP dan dia juga gadis yang hobby sekali ngebully Fiza. Menurutnya, hari tanpa membully Fiza itu membosankan.

Ia maju melangkah mendekati Fiza yang terus-terusan menunduk. Fiza tak berani menatap wajahnya yang sangat ia benci tapi tak punya keberanian mengutarakannya dan melawan.

"Berani ya nabrak aku! DASAR UGLY! kamu pikir kamu siapa hah?! berani banget nabrak aku!"

Aduh panjang nih jadinya kalau sama dia.... batin Fiza.

"Maaf aku gak sengaja."

"Nih bawain tas aku! cepetan!"

Seliana memberikan tasnya kepada Fiza. Ketika Fiza ingin meraihnya, tiba-tiba saja tubuh kekar seorang pria menghalangi pandangannya dan menjadi jarak posisinya dengan Seliana. Pria itu tak asing bagi mereka.

Dia lagi?! batin Fiza.

"Kak Edo?! kakak ngapain sih? sana pergi ganggu seliana aja!" bentak Seliana.

Tak salah lagi, pria itu bernama Edo Pratama. Sepertinya ia juga merupakan kakak dari Seliana dan ia lah pria yang ditabrak Fiza. Ia menatap kearah Fiza lalu menatap kearah Seliana, ia menatap adik perempuannya itu sinis. Melihat raut wajah Fiza membuatnya paham akan apa yang telah terjadi.

"Dia bukan pembantu kamu. Kamu juga punya tangan, jadi jangan manja! bawa sendiri tas kamu!"

Edo memberikan kembali tas Seliana yang tadi digenggamnya lalu menarik Fiza pergi dari sana. Fiza yang tercengang dan kebingungan hanya bisa menurut. 
Mereka sampai didepan ruang kelas yang bertuliskan 'IPS-1'. Itu adalah kelas yang akan ditempati Fiza. Kelas yang ia cari dengan susah payah, begitu mudah ditemukan oleh Edo.

"Ayo masuk! Kamu kelas IPS-1 kan?"

Edo membuyarkan lamunan Fiza. Mengangguk meng-iyakan pertanyaan dari Edo lalu melangkah masuk mencari kursi kosong untukl didudukinya. 

"Kok kamu bisa bareng anak baru sih, do? kita pada nunggu lama tau!" tegur Alex.

Alex merupakan Wakil Ketua OSIS, memiliki kepribadian yang super cerewet tapi dari sekian banyaknya anggota OSIS hanya ia yang dekat dengan Edo.

"Maaf ya udah nunggu lama, sebagai gantinya gimana kalau kita main game aja?!" Edo berbicara lantang dan ramah kepada siswa/i baru.

Tidak berminat sama sekali untuk menanggapi perkataan dari Alex, ia memilih fokus pada tugasnya saja sebagai OSIS membantu dan membina siswa/i baru.

Dasar sultan! aku dicuekin seenaknya aja! batin Alex.


sampe sini dulu yah!
makasih sudah vote, and komen yah!

bye"

Harmony of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang